Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New Delhi, Beda dengan di Film...

Kompas.com - 10/03/2011, 12:44 WIB

Kompleks bangunan megah ini menganut paham gaya arsitektur India-Persia, dengan taman-taman yang dihiasi air mancur yang indah, dan tembok-tembok bata merah yang tinggi. Bangunan yang konon diilhami dari kisah epik Taj Mahal ini mengundang UNESCO untuk mencatatnya menjadi salah satu bagian dari Warisan Budaya Dunia alias World's Cultural Heritage. Tempat wisata ini terbilang mahal, bagi para wisatawan dikenakan biaya masuk sebesar 5 dollar AS, sedangkan lokal hanya 10 rupees saja. Nampaknya pihak pariwisata India memang sedang menggalakkan tingkat kehidupan yang lebih layak lewat santunan dari orang non-India di bidang pariwisata.

Hari beranjak sore, Shiva bergegas membawa kami pada destinasi tempat berikutnya, yang terkenal dengan Lakhsmi Narayan Temple atau Birla Mandir, yang letaknya di sebelah barat Connaught Place. Beberapa peraturan ketat kuil bergaya Orissan Style ini membuat kami tak dapat masuk kedalam karena memakai celana pendek. Peraturan lain melarang pengunjung mengambil gambar atau video, jadi untuk kemudian hanya Laura dan Lady Lawyer yang menyempatkan diri masuk kedalam.

Dari kejauhan, kami berusaha mengamati kemegahan kuil yang konon didedikasikan untuk Dewi Lakhsmi, dewi kecantikan, pantas saja, setiap wanita yang datang ke kuil ini selalu nampak rapi, sopan dan wangi, memakai banyak atribut kewanitaan Hindi, dan sejumlah untaian bunga dan sesajen untuk ritual pemujaan. Shiva mulai bercerita panjang lebar tentang jati diri dan keluarganya, hitung-hitung sambil nunggu 2 wanita tangguh itu, bayangkan saja, Lady Lawyer, wanita paruh baya tersebut punya plan nekat bertandang ke Pakistan yang saat itu terdengar banyak konflik dan sering terjadi peperangan politik. Sedang Laura nekat menyusur negara bagian India lainnya sendirian.

Perbincangan akhirnya disudahi ketika 2 wanita itu kembali ke mobil, kami bergegas mengangsur pada jalan-jalan kota menuju area Old Delhi, Shiva merekomendasikan kami makan malam di restoran muslim ternama di bilangan Jama Masjid. Riuh penduduk lokal sekitar nampak tumpah ruah memenuhi jalan kecil menuju pintu utara Jama Masjid. Restoran Karims yang terkenal itu nampak penuh tak ada kursi yang tersisa, akhirnya kami menikmati makan malam kami di restoran tetangga si Karims, dengan menu Chicken Curry dan kabab, yang unik terdapat pada Indian saladnya. Dalam benak kami terbesit, pantas saja orang India baunya lebih ekstrim, wong makanan pembukanya aja udah berupa bawang-bawangan, apalagi menu makanan utamanya, pasti banyak memakai bawang-bawangan pula.

Awalnya kami sama sekali tak berminat mencobanya, tapi setelah dipaksa mencicipi dan tahu rasanya, kami jadi mulai tertarik memakan selembar irisan bawang dengan perasan jeruk lemon yang ditoreh dengan sambal hijau khas bernama Chadne.

Hmm, lezat juga menu baru kami hari ini, belum lagi soal uniknya Indian mouthfresh alias permen ala India, rasa mint dari buah berbentuk seperti gabah berwarna hijau dicampur dengan gula batu pasir, membuat cita rasa permen relaksa atau mentos terasa lebih berbudaya.

Semua nampak berbahagia dengan menu tempat dan makanan yang disuguhkan Shiva hari ini, bahkan ia menyempatkan diri untuk mengantar kami kembali ke flat keduanya itu, sebelum akhirnya ia pamit pulang. Setelah membersihkan diri, akhirnya, agenda kami hari ini ditutup dengan perbincangan menarik tentang pengalaman traveling masing-masing dari para traveller yang juga berada di flat yang sama dengan kami. Main kartu remi ala India bersama John Kumar, juga makin membuat suasana malam ini menyenangkan sambil menyusun rencana sightseing esok hari. (Zee)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com