Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meracik Kopi, Perpaduan Sains dan Seni

Kompas.com - 20/03/2011, 18:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Keahlian meracik kopi perlu seni dan teknis tersendiri. Bagaikan perpaduan sains dan seni. Bahkan keahlian meracik kopi memiliki standar internasional. Di Indonesian Barista Competition 2011, setiap barista diharuskan meracik kopi sesuai peraturan dan tata tertib yang berlaku secara internasional.

"Kita pakai standar internasional yang juga dipakai untuk World Barista Competition. Jadi kalau barista Indonesia ketemu barista dari luar negeri, mereka ngomongin espresso yang sama, standar yang sama," kata Executive Director Asosiasi Kopi Spesial Indonesia, Ina Murwani di acara Indonesian Barista Competition untuk final regional Jakarta di Fx Jakarta, Sabtu (19/3/2011).

Acara tersebut diadakan oleh Asosiasi Kopi Spesial Indonesia, yang anggotanya terdiri dari pemilik coffee shop, ahli kopi, konsultan kopi, eksportir kopi, barista, produsen kopi, sampai petani kopi. Ia memberi contoh espresso.

Barista harus tahu betul berapa gram yang harus diseduh, berapa derajat suhu air yang digunakan untuk menyeduh, sampai tekanan mesin pengilingan. "Tidak bisa sembarangan," tegas Ina.

Sementara itu, tim juri terdiri dari dua juri teknis, empat juri sensori, dan kepala juri. Semua juri memang ahli kopi dan ahli pencicip kopi yang bersertifikasi. Para juri sensori menilai rasa dan aroma. "Mereka sekali cicip sudah tahu. Kalau juri teknis mengecek tempat kerja, peralatannya, sampai gelasnya sudah panas atau tidak, pengoperasian mesin. Apa tempat kerja bersih, dan banyak lainnya," katanya.

Tak hanya itu, teknik menggiling kopi pun dinilai. Para peserta diharuskan membuat espresso, cappucino, dan signature drink. Signature drink merupakan minuman kreasi sendiri dengan bahan dasar espresso. Penilaian penting lainnya adalah komunikasi. "Komunikasi ke customer penting. Barista harus mampu menceritakan kisah dan sejarah dari kopi yang dibuatnya. Karena bisa jadi malah minuman kreasinya bisa jadi andalan cafe tersebut," kata Ina.

Salah satu peran barista adalah merangsang konsumen untuk minum kopi. Karena tidak semua orang mau minum kopi. Sehingga, lanjut Ina, barista perlu menceritakan asal-usul kopi, bagaimana petani kopi memanen kopi dan memproduksi kopi dengan susah payah. Seorang barista perlu pengetahuan luas, bukan hanya kemampuan meracik kopi tapi pemahaman akan kopi itu sendiri.

Dalam ajang Indonesian Barista Competition 2011 melibatkan 5 daerah yaitu Bali, Yogyakarta, Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Setiap daerah akan dipilih 6 finalis. Total ada 30 finalis akan memperebutkan satu kursi kemenangan untuk dikirim sebagai wakil dari Indonesia di ajang Asian Barista Competition. Final untuk tingkat nasional akan diadakan di Kemayoran Jakarta pada tanggal 6-9 April 2011.

Ina menuturkan sebelum kompetisi tingkat regional diadakan workshop terlebih dahulu. "Kita sudah adakan ajang ini dari 2009. Tadinya kita adakan di Jakarta saja, semua datang ke Jakarta. Sekarang tahun 2010-2011 sudah ke daerah langsung," jelas Ina.

Sementara itu, Kepala Juri sekaligus Ketua Asosiasi Kopi Spesial Indonesia, Tuti Mochtar mengatakan pihaknya mengadakan di daerah-daerah untuk membagikan ilmu mengenai standardisasi barista.

Ia menuturkan saat kompetisi diadakan hanya di Jakarta, sebagian besar peserta berasal dari Jakarta saja. "Padahal yang daerah oke-oke. Tapi banyak yang tidak pede saja," kata Tuti.

Sama halnya terjadi saat wakil Indonesia berkompetisi di tingkat internasional. "Kita sudah dua kali kirim barista ke Asian Barista Competition. Masalahnya gak pede, kalau di depan langsung bubar konsentrasi. Padahal kopi yang kita pakai gak kalah bagus dan teknik juga oke," jelasnya.

Karena itu, setiap peserta baik yang menang maupun kalah akan diberikan hasil penilaian sebagai bahan evaluasi.

Berikut daftar enam barista yang lolos di tingkat regional Jakarta: Mimi dari Anomali, Novi dari Starbucks, Sabda dari Loewy, Jamilah dari La Tazza, Kiky dari La Tazza, dan Christoph dari Gastronomica. Jamila dari La Tazza mendapatkan skor tertinggi. Pada saat signature drink, ia membuat Milky Mint Coffee. Sebuah paduan apik antara agar-agar, rumput laut, susu, espresso, dan es krim rasa mint. "Ini pertama kali saya ikutan. Saya baru jadi barista 1 tahun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com