Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Noken Khas Papua Memang Multifungsi

Kompas.com - 29/03/2011, 09:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Noken merupakan kerajinan tangan khas Papua berbentuk seperti tas. Ada 250 etnis dan bahasa di Papua, namun semua suku memiliki tradisi kerajinan tangan Noken yang sama. Fungsi Noken sangat beragam. Namun, Noken biasa dipakai untuk membawa barang seperti kayu bakar, tanaman hasil panen, sampai barang-barang belanjaan. Noken yang kecil biasa dipakai untuk membawa kebutuhan pribadi. Tak hanya itu, Noken juga dipakai dalam upacara dan sebagai kenang-kenangan untuk tamu.

Noken diusulkan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata untuk masuk dalam nominasi warisan budaya takbenda Unesco. Ia diusulkan dalam Daftar yang Membutuhkan Perlindungan Mendesak.

"Noken kalau tidak cepat diangkat ke permukaan bisa punah," kata Menbudpar Jero Wacik pada saat penandatangan berkas nominasi warisan budaya takbenda Unesco, di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (28/3/2011). Dalam berkas nominasi Noken dipaparkan kondisi pelestarian Noken. Di kota-kota besar sudah tidak ada yang menjual Noken. Hanya di Pasar Wamena yang masih menjual Noken tradisional.

Kendala lain adalah semakin sedikit orang yang bisa membuat Noken. Kalaupun ada, sebagian besar adalah wanita berusia di atas 40 tahun. Selain itu, para perajin juga kesulitan mendapatkan bahan.

"Banyak yang memakai plastik karena susah mencari bahan kayu," kata Julianus dari Komunitas Papua kepada Kompas.com. Ia mengakui tempat penjualan Noken saat ini sudah sangat jarang. Padahal Noken merupakan salah satu ikon budaya Papua.

Memang ada usaha pelestarian Noken dengan melakukan pelatihan Noken di sanggar-sanggar. Dalam rangka pengusulan nominasi Noken, terdapat 311 komunitas sanggar Noken yang dilibatkan. Noken terbuat dari serat kayu yang dianyam para ibu di waktu luang. Beberapa daerah menggunakan pewarna dan motif tertentu sehingga tampilannya semakin menarik. Biasanya Noken diselempangkan atau digantung di kening. Menurut Julianus, perlu waktu dua bulan untuk membuat Noken ukuran yang besar.

Tari Tradisi Bali dinominasikan dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda (Representative List of Intangible Cultural Heritage). Noken atau kerajinan tangan masyarakat Papua sebagai nominasi Daftar yang Membutuhkan Perlindungan Mendesak (Urgent Safeguarding of Intangible Cultural Heritage). Sedangkan, TMII sebagai nominasi Penciptaan Ruang Budaya untuk Pelindungan, Pengembangan, dan Pendidikan Warisan Budaya (Best Practices of Intangible Cultural Heritage). "Ada rasa bangga kami dari masyarakat Papua karena telah terpilih untuk diusulkan sebagai nominasi," kata Julianus.

Ia menuturkan imbas dari pengusulan ini selain rasa bangga masyarakat Papua karena pengakuan juga dari aspek ekonomi dapat terbantu. Dengan pengusulan, ia berharap Noken semakin terkenal dan banyak orang akan membeli Noken. Noken juga menjadi salah satu cenderamata untuk para wisatawan yang berkunjung ke Papua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com