Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Anak Suku Bajo Main Film

Kompas.com - 26/04/2011, 18:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk kali pertama, tiga anak asli suku Bajo dari Kepulauan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, bermain dalam sebuah film. The Mirror Never Lies: Reflection of Beauty and Challenges in the Coral Triangle, film tersebut, mengambil tema kehidupan suku Bajo di Kepulauan Wakatobi dan dibuat atas kerja sama pemerintah daerah setempat, WWF Indonesia, dan SET Film Workshop.

Adalah Gita Novalista, Eko, dan Zainal, tiga anak asli suku Bajo dari Wakatobi yang berperan sebagai tiga sahabat dalam fiksi tentang kehidupan sosial dan budaya suku itu. "Aku membuat film ini dengan kisah yang aku angkat sendiri dari pengamatan aku terhadap suku Bajo di Wakatobi," ungkap Kamila Andini, sutradara film tersebut, yang juga putri dari sutradara film ternama Garin Nugroho, Selasa (26/4/2011) di fX Plaza, Senayan, Jakarta.

Film itu menceritakan seorang anak perempuan bernama Pakis (diperankan oleh Gita) yang terus berharap agar ayahnya segera pulang dari melaut. Namun, naas, ayahnya tidak kunjung pulang karena tewas ditelan ombak. "Suku Bajo merupakan suku yang hidup bebas di lautan luas. Mereka tersebar di seluruh dunia. Sepengetahuan saya, yang paling jauh ada di Afrika Selatan. Saya sendiri berasal dari suku Bajo yang ada di Wakatobi," kata Sadar, Wakil Presiden Perkumpulan Orang Bajo Se-Indonesia, yang juga hadir dalam jumpa pers tentang film tersebut.

Dari sudut keorganisasian, presidium tertinggi di dunia dari suku Bajo sementara ini di tingkat Asia Tenggara. Selain itu, suku Bajo sudah lama dikenal memiliki kehidupan yang tidak pernah lepas dari ekosistem laut. "Saya justru tidak merasa kehadiran film ini mengeksploitasi suku Bajo. Justru, adanya film ini akan mengangkat kehidupan masyarakat yang dekat dengan laut. Kita kan negara kepulauan. Sementara ini, baru perspektif daratan saja yang banyak diekspos," ujar Hugua, Bupati Wakatobi, ketika dimintai pendapatnya mengenai kehadiran film tersebut dan dukungannya terhadap film itu.

Dipaparkan pula, selain mengangkat kehidupan sosial dan budaya suku Bajo dari Wakatobi, yang terpenting film tersebut diharapkan bisa mengingatkan kembali para penonton terhadap pentingnya hidup berkelanjutan bersama alam. Dalam film itu diperlihatkan beberapa adegan mengenai perlindungan ekosistem laut. Contohnya, tidak mengambil ikan yang masih kecil agar masih bisa terjadi proses regenerasi populasi. Ada pula eksplorasi terhadap nilai-nilai kearifan masyarakat setempat dalam menjaga lingkungan.

Suku Bajo di seluruh dunia merupakan masyarakat yang akan kali pertama berisiko terpapar efek dari perubahan iklim secara ekstrem. Terumbu karang yang terpapar sinar matahari yang kian terik akan lambat laun menghilang. Padahal, terumbu karang merupakan tempat hidup ikan yang menjadi sumber penghidupan masyarakat yang bergantung kepadanya. Artinya, kehidupan masyarakat suku Bajo di seluruh dunia akan menjadi lebih rentan dibanding sebelumnya.

Kisah ayah Pakis, yang tewas diterjang ombak, secara implisit juga menggambarkan bagaimana ombak semakin tidak bersahabat dengan manusia. Para nelayan juga tak jarang mencari ikan dengan jarak tempuh yang lebih jauh karena sumber ikan di daerah asal sudah menipis. "Bahkan, orang Madura kini juga telah sampai di Wakatobi. Mereka juga datang untuk menangkap ikan," tambah Sadar.

Di akhir kisah, Pakis, yang terus berharap ayahnya akan kembali dari melaut, akhirnya secara gamang menerima kepergian ayahnya untuk selamanya. "Lautan tempat ayah tinggal," ucap Pakis.

Kegamangan Pakis meninggalkan pesan bahwa lautan sebetulnya bisa bersahabat dengan manusia. Namun, itulah lautan, sebuah kondisi keras yang harus dihadapi oleh suku Bajo dari Wakatobi. Terlebih, pekerjaan melaut menjadi bertambah keras akibat alam semakin tidak nyaman dan tak menentu.

The Mirror Never Lies: Reflection of Beauty and Challenges in the Coral Triangle diproduseri bersama oleh Garin Nugroho dan Nadine Chandrawinata, model dan artis peran yang akrab dengan Wakatobi dan terumbu karang. Selain ketiga anak suku Bajo dari Wakatobi tadi, para pemain lain dalam film itu adalah Atiqah Hasiholan (sebagai ibu dari Pakis) dan Reza Rahardian (peneliti lumba-lumba yang menginap di rumah Pakis).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com