Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Abaikan Kode Etik Wisata Dunia!

Kompas.com - 11/06/2011, 16:17 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, penerapan prinsip kode etik wisata dunia mewajibkan dunia pariwisata untuk menyeimbangkan keuntungan ekonomi dengan dampak sosial budaya dan lingkungan hidup.

"Kita harus memberi perhatian pada penerapan prinsip-prinsip etik wisata dunia, kode etik yang mengamanatkan pembangunan pariwisata berbasis keseimbangan ekonomi dan dampak sosial budaya dan lingkungan hidup," kata Presiden dalam pidatonya pada pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-33 di panggung terbuka Ardha Candra Taman Budaya, Denpasar, Jumat (10/6/2011) malam.

Sebagai Ketua Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), Presiden menyatakan, Indonesia berkeinginan menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai contoh penerapan kode etik wisata dunia.

Menurut Kepala Negara, sektor pariwisata telah menunjukkan peran penting tidak hanya sebagai pelestarian nilai-nilai budaya, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peluang kerja bagi berjuta-juta orang.

Pariwisata, lanjut Presiden, juga menjadi sektor unggulan negara berkembang sekaligus kunci stimulus ekonomi yang ramah lingkungan. "Pariwisata juga sektor yang tangguh dalam menghadapi krisis global. Pascakrisis global 2008, justru jumlah wisatawan semakin meningkat," ujar Presiden.

Melalui penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali (PKB) 2011 bertema "Desa Kala Patra: Adaptasi Diri dalam Multikultur" yang diselenggarakan berbarengan dengan Bali World Culture Forum dan Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional 2011, Presiden berharap Bali dapat menjadi jendela dunia dan juga jembatan budaya untuk pelestarian serta pengembangan kesenian tradisional.

PKB diselenggarakan pada Juni 2011 hingga 9 Juli 2011 melibatkan 34 kelompok seni dengan 15 ribu seniman dari 16 provinsi di Indonesia dan tujuh negara sahabat, antara lain Jepang, Australia, Malaysia, dan India.

Pembukaan PKB ke-33 oleh Presiden Yudhoyono ditandai dengan pergelaran sendratari kolosal "Bhisma Dewabharata" yang mengisahkan percintaan antara Dewa Bharata dan Dewi Setyawati.

Hadir dalam pembukaan tersebut Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Menteri Pendidikan Nasional M Nuh, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com