Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mont Blanc, Inilah Puncak Eropa!

Kompas.com - 25/06/2011, 16:26 WIB

Karena memang berhawa panas, banyak turis yang kecele, di Chamonix iklim memang bikin badan keringatan karena teriknya matahari, tetapi kerap mereka lupa, tujuan mereka adalah melihat puncak Eropa yang bersalju. Jadi sudah pasti hawanya bukan hanya segar tapi beku...!! Namanya juga puncak gunung.

Untung, mertua saya sudah wanti-wanti kepada kami, apabila ingin ke Aiguille du Midi, pakailah celana panjang dari katun agar tak terlau gerah saat berangkat tetapi juga cukup melindungi dari hawa dingin, sepatu olahraga, baju hangat, dan jaket musim semi. Juga tutur mereka, jangan lupa kacamata... karena akan silau.

Benar saja, untung saya ini menantu yang baik sehingga menuruti apa nasihat mereka, dan sangat berguna sekali. Saat berangkat dari Chamonix hawa saat itu hingga 33 derajat celsius, makin tinggi, makin terasa sejuk. Saat berhenti di kereta gantung pertama untuk ganti kereta gantung kedua, saat keluar... brrrrr suhu mulai terasa dingin, baju hangat lekas-lekas kami gunakan. Beberapa turis yang bersamaan dengan kami, menggigil karena bercelana pendek dan bersandal jepit pula....

Wow, sampailah saat itu kami di Aiguille du Midi! Dinginnnnnn... dan angin yang menusuk telinga menyambut tubuh kami saat keluar menuju teras di Aiguille du Midi yang suhunya mencapai minus 8 derajat! Dan sebuah gunung begitu perkasa namun lembut dengan salju yang menutupinya memukau, membuat semua pengunjung terpana.

Kami dikelilingi oleh Pegunungan Alpen, saya merasa bagaikan dilingkari oleh jarum-jarum raksasa putih  menjulang. Dan saat suami saya, Kang Dadang alias David, berseru, "Lihat itulah Mont Blanc..!" Saya dan anak saya langsung berputar arah membuka lebar mata karena inilah saatnya impian saya menjadi kenyataan... bertemu dengan gunung yang diselimuti oleh es dan salju menjulang menyentuh langit, begitu megah begitu indah...

Saya ini sangat sensitif sekali bila berhadapan dengan alam. Kata anak saya, diri saya menjadi cengeng setiap kali memandang keagungan alam. Haru dan hampir menangis saat itu, untung Adam mulai meledeki ibunya yang mulai berkaca-kaca karena berhadapan dengan Mont Blanc, maka tak jadilah air mata haru ini sampai menetes....

Apabila saya yang hanya berhadapan dengan gunung bersalju abadi ini bisa begitu tersentuh dan ingin sekali menyentuhnya, bisa saya bayangkan jiwa para pendaki yang rela berhadapan dengan maut demi berada di puncak Mont Blanc... (DINI KUSMANA MASSABUAU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com