Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pengamen yang Jadi Pemilik Bimbel dan Restoran (2)

Kompas.com - 15/08/2011, 07:33 WIB

Karena pasarnya mahasiswa, Siswadi sengaja menyajikan menu murah seperti laiknya mengudap di warung tegal (warteg). Dengan isi kantong Rp 5.000 saja, pelanggan sudah bisa makan dengan kenyang. Namun, demi kenyamanan Siswadi menerapkan layanan kelas restoran.

Tengok saja ruang restoran yang terkesan mewah karena ber-AC dan dilengkapi dengan teve layar datar. Tak hanya itu, restoran yang diberi nama Rest Door itu dilengkapi perangkat audio yang tak henti bersenandung saat pelanggan melahap hidangan. "Konsep ini memadukan warteg dengan restoran berbintang," kata Siswadi.

Perkawinan warteg dengan restoran itu pun menjadi kunci sukses bisnis restoran Siswadi. "Warteg punya keunggulan yaitu murah, ini penting untuk diadopsi," kata Siswadi.

Tidak cukup setahun, Siswadi memutuskan menambah cabang. Kali ini, ia melirik segmen lain selain mahasiswa. "Ada peluang untuk karyawan perkantoran," kata Siswadi.

Untuk melayani urusan perut para karyawan kantoran itu, Siswadi lantas membuka cabang Rest Door di Jalan Gatot Subroto. Tak hanya itu, ia juga membuka enam gerai lagi yang tersebar di Pamulang, Pondok Gede, dan di beberapa tempat di wilayah Jabodetabek lainnya. "Total ada tujuh cabang yang saya buka dalam setahun," kata Siswadi

Dewi Fortuna memang lagi berpihak pada Siswadi. Pendapatan tujuh restoran itu sesuai dengan harapan Siswadi. Walaupun keuntungan yang ia kutip relatif kecil, Siswadi berharap perputaran uang dari banyaknya pelanggan. "Harga murah serta tempat yang nyaman akan membuat orang kembali lagi makan ke tempat kami," jelas Siswadi.

Dari setiap restoran, Siswadi bisa mendulang omzet minimal Rp 2 juta per hari. Artinya, dalam sebulan tujuh restoran itu bisa mendatangkan omzet hingga Rp 420 juta.

Setelah usaha bimbel dan restoran menemukan jalan terang, Siswadi mengaku tidak mau muluk-muluk. Tahun ini, ia hanya ingin fokus mengembangkan bisnis yang ada. "Restoran ini baru setahun, kami kembangkan dulu" kata anak ketiga dari empat bersaudara itu.

Dalam mengembangkan bisnis, Siswadi memiliki satu niat yaitu membahagiakan sang ibu. Ia bilang, perjalanan hidup yang ia alami selama ini tidak lepas dari motivasi yang diberikan oleh sang Ibu. “Sumber semangat bisnis itu paling utama adalah keluarga," kata Siswadi yang sedari kecil ditinggal pergi oleh sang Ayah.

Selain sukses bikin usaha sendiri, pria yang berusia 27 tahun itu sukses menyelesaikan kuliah. Dengan meraih gelar sarjana, ia juga bisa merealisasikan cita-cita keluarga. "Sebelumnya di keluarga saya tidak ada satu pun yang bisa melanjutkan kuliah," tutur Siswadi.

Kebahagian Siswadi juga tercukupi saat ia berhasil menemukan sang Ayah yang telah meninggalkan dia sejak ia berusia lima tahun. Siswadi mendapat informasi tentang keberadaan sang Ayah dari salah seorang tetangga di kampung halaman. "Saya langsung mencari ke lokasi untuk membuktikan kebenaran informasi itu," kata Siswadi.

Ternyata, ayah Siswadi menetap tidak jauh dari desa. Saat ditemui Siswadi, sang ayah sudah uzur. “Alhamdulillah, saya bisa menemukan beliau," kata Siswadi yang kini bercita-cita ingin membahagiakan kedua orang tuanya itu. (Selesai) (Bambang Rakhmanto/Kontan)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com