Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebuah Upacara Tanpa Lencana...

Kompas.com - 18/08/2011, 02:49 WIB

Kesadaran, satu kata yang tampaknya menjadi spirit yang mampu menggerakkan masyarakat lereng Merapi, khususnya warga sekitar Dusun Plumbon, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, dari berbagai lapisan untuk melaksanakan upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI, Rabu (17/8). Mulai dari yang berusia sekolah dasar, remaja sekolah menengah atas, sampai dewasa dari sejumlah atribut: mahasiswa, pramuka, petani, ibu-ibu PKK, termasuk relawan yang pernah berjasa memberi pertolongan saat Merapi meletus akhir tahun lalu.

Tempat upacara bukan di lapangan atau di depan gedung balai desa sebagai simbol kemegahan desa. Upacara justru digelar di areal Sungai Gendol, tempat bersejarah yang mencatatkan riwayat tragis dampak letusan Merapi. Bukan hanya Sungai Gendol yang sebelumnya berkedalaman 30-40 meter yang kini terbenam rata dengan permukaan permukiman penduduk, melainkan juga segala fasilitas jaringan perpipaan air bersih. Inilah yang menyebabkan warga lereng Merapi saat ini terlanda krisis air bersih.

”Di sungai ini, ada 17 warga Plumbon yang tewas terbenam lahar panas Merapi,” kata Ridwan, panitia pelaksana upacara.

Di antara deru truk-truk besar yang hilir mudik mengambil pasir sejak pukul 07.00, peserta upacara berdatangan. Mereka tak peduli pekatnya debu pasir yang beterbangan. Tepat pukul 08.00, upacara dimulai dengan inspektur upacara Ketua Badan Perwakilan Desa Argomulyo Drs Priyo Utomo. Adapun komandan upacara dan pengibar bendera diemban oleh pramuka yang merupakan siswa-siswa dari Desa Argomulyo.

Memang tidak ada yang luar biasa dari upacara itu. Namun, saat berlangsungnya pengibaran bendera, semua warga yang berkegiatan di seputaran Sungai Gendol yang sudah mirip padang pasir itu berhenti serentak. Ratusan petambang pasir di tempat masing-masing meletakkan cikar, alat pengeruk pasir, dan spontan memberi hormat kepada Sang Saka Merah Putih. Sungguh pemandangan yang menakjubkan.

Penuh ketulusan

Upacara ini memang jauh dari seremoni peringatan HUT RI di tingkat kabupaten, provinsi, atau bahkan negara. Upacara ini hanya dilakukan karena ketulusan dan kesadaran orang-orang desa yang ingin memaknai kemerdekaan sesuai dengan kata hati mereka. Tidak ada pejabat di sana, apalagi penghargaan lencana bagi mereka yang dianggap berjasa kepada negara.

Yang terjadi adalah sebuah titik balik, masyarakat seputaran Sungai Gendol justru sedang berjuang menata kehidupan setelah terlanda bencana letusan Gunung Merapi, yang sampai kini dampaknya masih dirasakan. Penderitaan itu belum berlalu. Dampak letusan masih menyisakan penderitaan yang rasanya tak mungkin diatasi sendiri oleh masyarakat.

Priyo Utomo, dalam sambutannya sebagai inspektur upacara, mengajak masyarakat korban letusan Merapi agar selalu bangkit dari keterpurukan. ”Dengan semangat proklamasi kemerdekaan, saya mengajak semua warga untuk berjuang dan bangkit menata kehidupan yang baru.” ujarnya.

Selesai upacara, warga seputaran Sungai Gendol melakukan lomba panjat tebing. Meski Sungai Gendol praktis sudah rata dengan permukiman penduduk, masih ada sisa tebing yang curam. Di tempat itulah warga bersukaria, berlomba cepat menaiki tebing dan mencabut bendera Merah Putih yang berada di atas tebing. ”Naik tebing curam itu belum seberapa dibandingkan dengan perjuangan para pahlawan kita yang rela berkorban hingga mati untuk sebuah perjuangan kemerdekaan,” kata Ridwan. (Th Pudjo Widijanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com