Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Perwira Laut Perancis di Sabang

Kompas.com - 29/09/2011, 03:17 WIB

Serangan mematikan dilancarkan Emden pada 24 Oktober 1914 ke Pelabuhan Penang. Emden memasang satu cerobong asap tiruan sehingga dari jauh terlihat seperti kapal Sekutu. Emden yang menerobos Pelabuhan Penang menenggelamkan sejumlah kapal perang Inggris, Rusia, dan Perancis.

Komandan Emden Julius Lauterbach akhirnya berhadapan dengan destroyer-torpedo Perancis, Le Mousquet. ”Mousquet melepas salvo dan akhirnya torpedo. Emden membalas tembakan dan Mousquet pun tenggelam. Pelaut Jerman bersikap ksatria, mereka menyelamatkan para pelaut Perancis. Sebanyak 20 pelaut Perancis yang terluka diturunkan di Pelabuhan Sabang sebagai wilayah netral. Para korban dikirim ke Rumah Sakit Militer (kini RS Angkatan Laut Sabang) untuk dirawat. Ada dua prajurit yang kemudian meninggal dan dimakamkan di Sabang,” kata Rocher.

Penulis Jerman, Horst Geerken, yang juga menulis buku untuk Penerbit Buku Kompas, mengaku posisi Sabang memang strategis. Pemerintah Nazi pada PD II memerintahkan pembangunan stasiun radar ukuran besar untuk menjaga ujung utara Selat Malaka.

Sabang dibombardir Inggris dari pangkalan di India semasa PD II. Sebuah kapal perang Perancis, Richeliu, yang beroperasi di bawah komando Royal Navy dan dinamai HMS Richeliu, ikut membombardir Sabang.

Kembali ke PD I, makam pelaut Perancis itu diresmikan militer Perancis tahun 1922. Makam Perancis itu adalah bagian dari magnet wisata sejarah militer di Nusantara yang seharusnya dirawat untuk menarik wisatawan asing dan juga menjadi sarana diplomasi military to military oleh TNI. (Iwan Santosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com