Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Arkeologi Nasional Digelar di Jepara

Kompas.com - 06/10/2011, 20:07 WIB
Alb. Hendriyo Widi Ismanto

Penulis

JEPARA, KOMPAS.com - Pusat Pengembangan Arkeologi Nasional menggelar Pameran Arkeologi Nasional 2011 di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pameran yang digelar pada 6-13 Oktober itu bertujuan memperkenalkan kekayaan arkeologi nusantara kepada masyarakat.

Pameran itu menampilkan pengetahuan tentang sejarah masa lampau dan benda-benda warisan budaya berusia ratusan tahun. Di antaranya, kapak perunggu dan kapak corog dari Bogor, belincang dan beliang dari Bengkulu, serta mangkok dan cawan keramik dari Bengkulu.    

Pengunjung juga bisa melihat manik-manik kaca yang berasal dari Situs Plawangan, Kabupaten Rembang, maupun manik monokromatik dari Bali dan manik batu cornelian dari Jawa Barat.

Pameran itu juga dilengkapi dokumentasi tentang masjid pada abad ke-17, peta daerah bekas kraton Kalinyamat, budaya bahari di Jepara, Perahu Nusantara situs Punjulharjo, Rembang.

Kepala Pusat Pengembangan Arkeologi Nasional, Bambang Sulistiyanto, meminta masyarakat Jepara turut serta menjaga benda-benda warisan sejaran dan budaya, terutama di Jepara. Jangan sampai terjadi pencurian, penjarahan, dan pengrusakan benda-benda bersejarah.

"Apabila masyarakat tidak peduli dengan benda-benda warisan budaya, dikhawatirkan akan hilang bersamaan dengan jati diri bangsa. Hilangnya benda arkeologi berpotensi merugikan anak cucu, karena mereka tidak bisa belajar sejarah," kata dia.

Bupati Jepara Hendro Martojo mengatakan, Jepara kaya dengan peninggalan arkeologis. Misalnya Masjid Mantingan yang dibangun pada zaman Sultan Hadirin dan Ratu Kalinyamat dengan ornamen ukiran khas China.

"Dari ornamen itu, setiap orang bisa belajar tentang masyarakat multikultur waktu itu. Mereka hidup berdampingan dan rukun meski berbeda agama, ras, suku, dan budaya," kata Hendro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com