Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soto Singkong dan Nasi Punel

Kompas.com - 08/11/2011, 11:02 WIB

Menu spesial tambahan berupa singkong tumbuk, menurut Bu Rasmo, memang menjadi kunci keistimewaan sotonya.

Tidak ada bumbu berbeda dalam racikan soto tersebut. Hanya saja tambahan singkong menjadi pembeda rasa dari soto-soto lain.

”Rasa enak di soto saya ini ya dari tambahan singkong itu. Pernah mencoba menghilangkan singkongnya, tapi justru rasanya tidak enak dan banyak pelanggan meminta diberi singkong lagi,” kata perempuan berlogat Madura tersebut.

Harga semangkuk soto singkong Rp 7.500 per porsi. Dengan harga relatif murah itu, soto Bu Rasmo dilanggani mulai petani, pelajar hingga pejabat.

Nasi punel Bangil

Nasi punel adalah salah satu menu favorit di sepanjang pantai utara Jawa Timur, khususnya di Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Warung Nasi Punel Bu Lin di Jalan Jaksa Agung Suprapto (depan Telkom Bangil) merupakan salah satu pilihan lokasi untuk menikmati nasi punel Bangil. ”Disebut nasi punel karena nasinya berasal dari beras pilihan yang terbaik sehingga kalau dimasak menjadi pulen (empuk),” ujar Sanuri (30), anak Bu Lin yang turut meneruskan usaha itu.

Racikannya lebih mirip nasi campur yang berisi paduan nasi putih dengan beraneka ragam sayur dan lauk. Sayur dan lauk pengisi menu nasi punel terdiri dari sayur nangka yang dimasak mirip gudeg serta sayur tahu tempe bumbu merah.

Masih ada pelengkap hidangan nasi punel, antara lain, serundeng, sambal campur kacang potong pedas, dan lentho yang terbuat dari tempe dibulatkan. Kemudian ada pula tambahan botok parutan kelapa bercampur udang dan bawang putih yang rasanya manis, serta dilengkapi lauk daging sapi.

Aneka sayur dan unsur pelengkap itu memberi sensasi rasa yang penuh warna. Pertama, sensasi rasa nasi putih yang empuk, yang disengat sambal pedas. Datang kemudian kesegaran dari potongan kacang panjang. Datang juga rasa manis dari serundeng. Benar-benar sensasi rasa tersendiri di dalam mulut.

Bu Lin atau nama aslinya Bu Sataka (60) sudah berjualan nasi punel sejak tahun 1980. Awalnya ia menjajakan nasi punel dengan dari rumah ke rumah. Usaha kemdian berkembang hingga akhirnya memiliki warung di jalur utama pantura Jatim.

Pelanggan Bu Lin datang dari berbagai kalangan, termasuk para pejabat. Warung Bu Lin, yang buka sejak pukul 06.00 hingga pukul 22.00, dalam sehari menghabiskan satu kuintal beras untuk melayani pelanggan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com