Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Tangkap Imigran di Batam

Kompas.com - 08/03/2012, 03:03 WIB

Batam, Kompas - TNI Angkatan Laut menangkap 14 imigran, Rabu (7/3) dini hari, di perairan Batam, Kepulauan Riau. Para imigran asal Myanmar dan Banglades itu masuk ke Indonesia melalui Malaysia, lalu mereka ingin meneruskan perjalanan ke Australia.

Komandan Pangkalan TNI AL Batam Kolonel Laut Nurhidayat mengatakan, mereka naik perahu selebar 2 meter dan panjang 10 meter. Mereka dicegat di tengah laut oleh satuan patroli TNI AL.

”Mereka sempat mencoba melarikan diri sebelum akhirnya kami berhentikan,” kata Nurhidayat di Batam.

Perahu itu diawaki dua WNI, Toni dan Yudi. Perahu diisi lima imigran asal Banglades dan sembilan asal Myanmar. Tak seorang pun dari mereka bisa menunjukkan paspor yang sah. ”Sementara kami mintai keterangan terlebih dahulu. Setelah itu, akan diserahkan kepada imigrasi,” ujarnya.

Toni mengaku mendapat upah Rp 1,5 juta. Upah dijanjikan oleh seseorang bernama Andreas dan baru dibayar separuh. Ia diminta membawa para imigran itu dari Sungai Rengit, Malaysia, menuju Teluk Mata Ikan, kawasan Nongsa, Batam. Padahal, teluk itu bukan terminal resmi untuk lalu lintas orang antarnegara.

Pengakuan Toni bertentangan dengan keterangan para imigran. Imigran asal Banglades, Rashid, mengaku membayar 500 ringgit per orang untuk masuk Batam. Mereka dijanjikan masuk Batam dan bisa mencari kerja. ”Kami tidak punya paspor lagi. Sudah tidak berlaku sejak kami di Malaysia,” tuturnya.

Berdasarkan catatan Kompas, sudah 28 imigran yang tertangkap di Batam selama Januari- Februari 2012. Dengan tambahan 14 imigran itu, total 42 imigran ilegal masuk Batam.

Sementara itu, pelaku penyelundupan imigran gelap dari pantai selatan Jawa Barat menuju Australia diduga menggunakan modus baru.   Jika sebelumnya hanya menggunakan perahu kayu berbobot mati 10 ton milik nelayan setempat, pelakunya kini mencoba ke Australia menggunakan kapal berbobot mati 30 ton.

”Keberadaan kapal 30 ton itu sudah terendus sejak beberapa hari lalu. Kapal itu buang sauh 2 mil dari pantai. Apakah cara ini modus baru atau bukan, kami sedang memeriksa lebih lanjut,” kata Kapolres Garut Ajun Komisaris Besar Enjang Hasan Kurnia.

Polres Garut menggagalkan pemberangkatan 67 imigran gelap asal Palestina di pantai Desa Cisancang, Kecamatan Cibalong, Garut, Selasa (6/3) dini hari.

Dalam lima bulan terakhir, pantai selatan Jawa Barat tiga kali dipakai untuk memberangkatkan imigran gelap. (RAZ/CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com