Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelesiran Sambil Melestarikan

Kompas.com - 31/03/2012, 06:27 WIB

Ridwan Tulus membuka perbincangan dengan serius. ”Pemerintah kita sekarang sedang gembar-gembor soal ’green tourism’, tetapi apa itu ’green tourism’ yang sesungguhnya belum dijalankan,” katanya.

Pemilik lembaga perjalanan wisata dan pelatihan Sumatra And Beyond sejak 2000 itu kemudian melanjutkan lagi dengan variabel-variabelnya. Empat ”mantra” sakti dia ulang terus-menerus terkait konsep industri pariwisata yang bertanggung jawab pada alam itu.

Protect the culture, protect the nature, empower and bring benefit to local people, conservation (melindungi kebudayaan, melindungi alam, memberdayakan dan memberikan keuntungan bagi masyarakat, dan melakukan konservasi),” kata Ridwan.

Karena itulah, sejak 2005 ia mendirikan Green Tourism Institute. Bukan institut dalam pengertian lembaga pengajaran konvensional lewat ruang-ruang kuliah dan modul, melainkan praktik industri pariwisata dengan mengajak wisatawan mengejawantahkan empat ”mantra” sakti tersebut.

Bentuknya bisa bermacam-macam dengan pelibatan langsung wisatawan di dalamnya. Pelestarian terumbu karang dengan upaya transplantasi, konservasi siamang, pentas tari tradisional, hingga membersihkan perkampungan.

Pernah pula nelayan tradisional dilibatkan dan ibu-ibu PKK diberi kursus memasak untuk melayani turis-turis Jepang di perkampungan mereka. Intinya bagaimana alam dan komunitas masyarakat lokal ikut mencecap manisnya putaran bisnis pariwisata.

Bagi peserta atau wisatawan yang ”lulus” dari institut itu, sertifikat akan diberikan Ridwan. Dengan demikian, pariwisata menjadi lebih hakiki dari sekadar urusan pelesir dan senang-senang.

”Saya tidak mau dianggap sekadar bicara saja, ayo kita ke Pulau Sikuai,” kata Ridwan.

Maka Kamis (29/12/2011) itu, bersama 12 wisatawan dari Jakarta dengan membayar paket one day tour, Kompas mendatangi Pulau Sikuai, Kota Padang, Sumatera Barat. Sejumlah penyelam dan peneliti dari Yayasan Minang Bahari yang memiliki keahlian khusus digandeng untuk keperluan itu.

Wisatawan yang terdiri atas pengunjung dewasa dan anak-anak itu melakukan transplantasi terumbu karang dan menuliskan harapan yang diharapkan tercapai pada 2012. Beragam harapan yang dituliskan dalam media lembaran plastik kuning itu lantas disematkan bersama bibit terumbu karang yang diikat di media tanam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com