Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelesiran Sambil Melestarikan

Kompas.com - 31/03/2012, 06:27 WIB

Sejumlah harapan, seperti keinginan menjadi juara kelas, berkumpul dengan keluarga, perdamaian dunia, dan naiknya Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia, tertulis di setiap media tanam dengan bibit terumbu karang itu.

Tidak kurang dari 20 media tanam berbentuk struktur tiang 5 sentimeter dengan dudukan lingkaran dari semen ditaruh dalam meja buatan dari paralon plastik. Ukurannya 1 meter x 1 meter dengan jalinan tali di atasnya.

Media tanam dengan bibit terumbu karang itu lantas dibenamkan di sisi timur pulau tersebut di kedalaman sekitar 2 meter. Dua penyelam dari Yayasan Minang Bahari menaruh hasil transplantasi itu ke tempat idealnya.

Salah seorang wisatawan, Teguh Kurniadi, yang datang dari Jakarta bersama keluarga besarnya mengatakan, kunjungan wisata jelang tutup tahun 2011 itu bermanfaat ganda. ”Ini harus lebih digalakkan lagi karena tentu masih banyak saudara kita yang belum mengerti manfaat pelestarian terumbu karang,” katanya.

Ia mengatakan, biaya kunjungan untuk datang ke lokasi wisata itu menjadi relatif karena manfaat jangka panjangnya. ”Karena ini mengajarkan anak-anak untuk memelihara lingkungan. Sayangnya informasi soal kegiatan ini tidak saya dapatkan dari pemerintah, tetapi dari agen perjalanan,” ujar Teguh.

Wisatawan juga bisa berinteraksi langsung dengan peneliti dari Yayasan Minang Bahari, Samsuardi, yang menjelaskan ihwal transplantasi terumbu karang. Ia mengatakan, upaya transplantasi terumbu karang merupakan upaya perbaikan ekosistem yang mesti dilakukan dengan memperhatikan sejumlah aturan. Di antaranya penempatan hasil transplantasi di kedalaman 2 meter hingga 5 meter untuk sinar matahari dan suhu air ideal.

Samsuardi menambahkan, idealnya transplantasi terumbu karang diikuti dengan perawatan rutin. Setiap satu bulan atau setidaknya enam bulan sekali, pembersihan mesti rutin dilakukan guna mencegah sedimentasi. ”Jadi, mestinya harus sama dengan merawat bunga di taman. Memang tidak bisa ditaruh, terus ditinggal,” kata Samsuardi.

Bibit terumbu karang yang diambil untuk transplantasi dengan prosedur setek itu mestinya juga diambil dengan hati-hati agar tidak mengganggu koloni secara keseluruhan. Bibit itu, kata Samsuardi, idealnya hanya sekali diambil dari sumber aslinya dan untuk selanjutnya guna pengembangbiakan mesti diambilkan dari hasil transplantasi.

Ia mengatakan, saat ini di perairan Pulau Sikuai tinggal sisi barat dan selatan pulau itu yang masih memiliki terumbu karang dengan kondisi relatif bagus. Sementara di sejumlah sisi lainnya, kondisi perairan dalamnya didominasi lumpur dan terumbu karang mati.

Di lokasi sebelah timur pulau itu sudah berulang kali terumbu karang ditransplantasi. Dalam catatan Kompas, setidaknya artis seperti Christine Hakim, Henidar Amroe, dan Tasman Taher pernah melakukan hal serupa di Pulau Sikuai atas inisiasi Ridwan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com