Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf Fokus Maksimalkan 15 DMO

Kompas.com - 10/04/2012, 19:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan memaksimalkan 15 Destination Management Organization (DMO) pada 2012. "Kami tetap fokus untuk memaksimalkan 15 DMO yang sudah ditetapkan agar dapat fokus bekerja," kata Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenparekraf, Firmansyah Rahim di Jakarta, Selasa (10/4/2012).

DMO adalah tata kelola destinasi pariwisata yang mencakup perencanaan, koordinasi, implementasi dan pengendalian organisasi pariwisata di Indonesia yang ditetapkan pada 2010 hingga 2014.

Sebanyak 15 DMO tersebut adalah cluster Sabang, Toba, Kota Tua, Pangandaran, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Batur, Rinjani, Flores, Tanjung Puting, Derawan, Toraja, Bunaken, Wakatobi, dan Raja Ampat.

"Untuk target jumlah wisatawan yang berkunjung ke masing-masing DMO memang masih kami proses dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lain karena tergantung jenis pengembangan obyek wisata tersebut apakah wisata alam, budaya atau buatan," ungkap Firman.

Contohnya, menurut Firman, bila obyek wisata tersebut tergolong wisata alam maka Kemenparekraf tidak memacu agar jumlah wisatawan tumbuh cepat karena harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan. "Wisatawan yang berkunjung ke Pulau Komodo misalnya maksimal berjumlah 50 ribu orang atau di cluster Tanjung Puting juga paling banyak 50 ribu orang. Namun untuk wilayah yang lebih besar seperti Danau Toba ditargetkan pada 2014, jumlah wisatawan dapat mencapai 365 ribu orang," jelas Firman.

Menurut Firman, DMO yang sudah memiliki kemajuan yang cukup baik adalah Pangandaran, Flores, Wakatobi dan Raja Ampat.

Selain pengembangan DMO, Kemenparekraf juga berencana untuk menambah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) zona pariwisata yaitu di Kepulauan Seribu dan Biak. "Saat ini sudah ada dua KEK yang diresmikan yaitu di Tanjung Lesung, Bantren dan Semangke, Sumatera Utara, sedangkan untuk Mandalika di Lombok Timur masih menunggu Peraturan Pemerintah yang mungkin akan diterbitkan pada Juni atau Juli," ungkap Firman.

Dengan KEK zona pariwisata tersebut, Firman mengatakan pengusaha yang berbisnis di kawasan tersebut dapat memperoleh kemudahan dan kelonggaran baik dari segi fiskal maupun non fiskal.

Kemenparekraf juga berencana untuk mendorong agar kuliner Indonesia dapat mendunia. "Memang sudah ada restoran-restoran Indonesia di luar negeri, namun peminatnya juga masih orang Indonesia, artinya belum mendunia karena bahan baku untuk membuat makanan Indonesia masih sulit didapat di luar negeri," jelas Firman.

Selain 15 PMO, Kemenparekraf juga telah menetapkan 29 lokasi daya tarik wisata yang menjadi fokus promosi yaitu Pulau Weh, Pulau Nias, Danau Toba, Kepulauan Mentawai, Pulau Abang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Kota Tua, Pangandaran, Karimunjawa, Candi Borobudur, Pegunungan Dieng, Merapi-Selman, Bromo-Tengger-Semeru, Batur, Rinjani, Tambora, Pulau Komodo, Danau Kelimutu, Sentarum, Tanjung Puting, Derawan, Toraja, Togean, Tomini, Bunaken, Wakatobi, Banda dan Raja Ampat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com