Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garut Paling Siap dengan Wisata Belanja

Kompas.com - 19/04/2012, 21:00 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Saat Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata berubah menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, banyak orang yang mempertanyakan apa hubungan antara pariwisata dan ekonomi kreatif. Penjelasannya bisa jadi panjang lebar, tetapi cara mudah untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah dengan bertandang ke Garut, Jawa Barat.

Sejarah pariwisata di Garut erat kaitannya dengan wisata alam. Garut yang dikelilingi gunung-gunung dan kawasan selatannya yang berada di pesisir pantai, memang menawarkan panorama yang indah.

Masa kejayaan pariwisata Garut ada di zaman kolonial Belanda saat pemerintah Hindia Belanda mempromosikan Garut sebagai daya tarik wisata di tahun 1920-an. Kala itu, aktor kondang Charlie Chaplin pun memberi julukan Garut sebagai "Swiss van Java".

Kejayaan itu sempat surut. Walaupun turis asing terutama dari Belanda dan Jerman masih setia mendatangi Garut. Namun, beberapa tahun belakangan, turis-turis lokal makin banyak yang datang ke Garut.

Saat Kompas.com menyambangi Garut beberapa waktu yang lalu, bus-bus besar berisi rombongan tur selalu tampak memenuhi beberapa ruas jalan. Apa pasal? Ternyata rombongan-rombongan ini sengaja datang ke Garut untuk berwisata belanja.

”Wisata di Garut yang paling siap memang wisata belanja,” kata Franz Limiart, penggiat pariwisata dan ekonomi kreatif di Garut, Kamis (12/4/2012).

Awalnya, beberapa perajin seperti Franz sering melakukan pameran di Jakarta. Franz sendiri memiliki usaha kerajinan akar wangi. Dulu, tutur Franz, bahkan banyak pengunjung pameran yang tidak tahu di mana Garut itu berada.

”Pernah pas pameran ada yang saya iseng tanya ’Tahu nggak Garut di mana?’, orangnya jawab ’Di Jawa Timur’,” tutur Franz sambil tertawa.

Menurut Franz, seiring orang-orang yang bergerak di industri kreatif Garut sering melakukan pameran di Jakarta dan kota-kota besar lainnya, semakin banyak orang yang tertarik membeli langsung di Garut.

Hal senada diungkapkan pula oleh Yunus, pengusaha kerajinan kulit domba dan sapi di Garut. Yunus mengungkapkan turis lokal semakin banyak datang ke Garut sejak tiga tahun belakangan. Ia menceritakan pengalamannya saat mempromosikan kerajinan kult domba dari satu pameran ke pameran yang lainnya.

”Akhirnya mereka belanja langsung di Garut. Pertamanya pedagang yang datang untuk beli banyak,” katanya.

Lama-lama, lanjut Yunus, para pedagang ini pun berpikir untuk tidak sekadar belanja saja. Yunus pun menjadi rajin mempromosikan obyek-obyek wisata di Garut seperti Candi Cangkuang dan pemandian air panas di seputar Cipanas.

“Mereka jadi datang buat wisata juga. Abis belaja, terus keliling Garut. Nantinya, mereka datang lagi bawa keluarga. Lalu cerita ke teman-teman mereka,” jelas Yunus.

Sisanya pun tinggal sejarah. Dari mulut ke mulut, pariwisata di Garut pun mulai terangkat di kalangan turis domestik. Yunus pun kerap menerima tamu yang datang ke toko miliknya hanya karena berdasarkan rekomendasi dari teman.

“Saya, Yunus, dan teman-teman yang punya usaha jadi terbiasa untuk menanyakan tujuan selanjutnya tamu. Biasanya saya tanya ‘Habis ini mau ke mana?’. Kalau tamu belum tahu mau ke mana lagi, saya rekomendasikan ke tempat-tempat belanja atau obyek wisata,” jelas Franz.

Wisata belanja di Garut bisa dibilang memberikan kontribusi ekonomi langsung pada masyarakat Garut. Sasarannya tentu saja wisatawan nusantara. Apalagi, data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menunjukkan pola pengeluaran wisatawan nusantara (wisnus) di tahun 2008 mencapai 5,1 persen untuk pengeluaran suvenir dari total pengeluaran wisnus sebesar Rp 123,2 triliun.

Sedangkan di tahun 2009, terjadi peningkatan untuk pengeluaran suvenir yaitu sebesar 6,03 persen dari total pengeluaran wisnus yang mencapai Rp 138 triliun. Di tahun 2009, angka 6,03 persen ini menduduki peringkat keempat pengeluaran terbesar setelah pengeluaran wisnus untuk angkutan domestik, produk industri non makanan, restoran dan sejenisnya, serta hotel dan akomodasi. Hal ini menunjukkan wisatawan asal Indonesia pada dasarnya gemar berwisata belanja.

Harga kompetitif dengan kualitas bagus, menjadi daya tarik wisata belanja di Garut. Di Garut, Anda bisa menemukan kerajinan akar wangi berkualitas terbaik. Sebab, akar wangi terbaik di Indonesia berasal dari Garut.

Lalu, jaket yang terbuat dari kulit domba menghasilkan tekstur bahan yang lembut dan halus. Sampai batik warna-warni motif Garut yang menawan. Belum lagi, dodol Garut yang sudah terkenal seantero Indonesia.

Satu hal yang pasti, siapkan dompet Anda sebelum mampir ke Garut. Bertandang di Garut maka tak afdal jika tak berbelanja. Puas berbelanja, jangan lupa mengunjungi obyek wisata alam maupun daya tarik budaya yang ada di Garut. Mau tahu tempat-tempat belanja di Garut? (bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

    Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

    Jalan Jalan
    Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

    Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

    Jalan Jalan
    Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

    Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

    Travel Update
    Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

    Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

    Jalan Jalan
    YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

    YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

    Travel Update
    Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

    Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

    Jalan Jalan
    Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

    Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

    Jalan Jalan
    Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

    Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

    Travel Update
    Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

    Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

    Travel Update
    10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

    10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

    Jalan Jalan
    Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

    Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

    Travel Tips
    Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

    Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

    Travel Update
    Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

    Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

    Travel Update
    Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

    Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

    Travel Update
    Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

    Waktu Terbaik Berkunjung ke Vietnam Berdasarkan Musim

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com