Yuk, Lihat Kunang-kunang di Biak

JAKARTA, KOMPAS.com – Kapan terakhir Anda melihat kunang-kunang? Jika Anda tinggal di kota-kota besar di Indonesia, pemandangan kunang-kunang sudah sangat langka.

Nah, rindu melihat kunang-kunang, bisa mampir ke Biak Numfor, Papua. Bertepatan dengan Pekan Wisata Munara Wampasi pada 3-5 Juli 2012, wisatawan bisa melihat aneka atraksi seni dan budaya serta wisata bahari, sambil malam harinya melihat kunang-kunang berterbangan.

“Kunang-kunang di Biak besar-besar, cahayanya lebih bersinar. Kunang-kunang tersebar di seluruh Pulau Biak. Karena katanya kunang-kunang sukanya di tempat yang udaranya bersih,” kata Kepala Dinas Pariwisata Biak Numfor, Andries Kafiar saat ditemui di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (25/6/2012).

Menurut Andries, jumlah populasi kunang-kunang di Biak lebih banyak dibanding daerah lainnya. Kunang-kunang, lanjutnya, muncul di antara jam 18.00 sampai 21.00.

Sementara itu, pada Pekan Wisata Munara Wampasi akan dipertunjukkan atraksi apen beyeren yaitu berjalan di atas bara dengan suhu 380 derajat celcius. Pertunjukan lainnya adalah Lomba Pancar (tari khas Biak).

Selain itu, pengunjung juga dapat mengikuti atraksi menangkap ikan dan bakar ikan di Tanjung Barari. Serta diving dan snorkeling di Pulau Padaido.

Secara akomodasi, Andries mengungkapkan di Biak ada 4 hotel berbintang. Sedangkan akses antar-pulau dapat ditempuh dengan perahu bermotor. Di darat, mobil tipe tertentu bisa disewa dengan kisaran harga Rp 300-400 ribu.

Penerbangan menuju Biak dapat diakses melalui beberapa maskapai penerbangan nasional seperti Lion Air, Merpati, Garuda, dan Sriwijaya. Biak sendiri memiliki bandara yaitu Bandara Frans Kaisiepo di Kota Biak yang sering dijadikan tempat transit untuk menghubungkan Makassar dengan Jayapura.