Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Kantor, Langsung Tarawih di Cirebon

Kompas.com - 28/07/2012, 10:42 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com – Cirebon, si kota udang sarat dengan wisata religi. Sangat pas menjadikan Cirebon sebagai destinasi wisata selama bulan puasa. Sejarah Cirebon memang tak bisa lepas dari peran Sunan Gunung Jati, tokoh penyebar agama Islam di Pulau Jawa.

Pesan hotel untuk akhir pekan di Cirebon. Jangan lupa tiket kereta api ke Cirebon. Jika Anda dari Jakarta, Anda bisa naik travel ataupun bus. Tetapi paling nyaman tentu saja dengan kereta api.

Pilih saja kereta api Cirebon Ekspress rute dari Gambir ke Cirebon. Jika memungkinkan ambil cuti setengah hari agar bisa naik kereta di jam 13.20. Bila tak bisa, Anda berarti harus naik kereta di pukul 18.45.

Dari kantor, langsung “kabur” ke Stasiun Gambir. Tak perlu pulang dulu untuk berganti pakaian. Bawa saja baju ganti secukupnya dan obat-obatan pribadi. Batasan Anda adalah tas punggung yang Anda bawa. Anda cukup membawa barang sebanyak yang bisa dimuat tas punggung.

Peralatan mandi bisa Anda beli di Cirebon ataupun gunakan yang tersedia di hotel. Jangan lupa bawa sandal untuk memudahkan Anda berjalan-jalan. Dan, tentu saja peralatan ibadah seperti sajadah dan mukena bagi perempuan.

Jumat. Butuh waktu sekitar tiga jam perjalanan dari Jakarta ke Cirebon. Sesampai di Cirebon, Anda bisa naik ojek ataupun becak untuk keliling kota.

Bila Anda naik kereta di siang hari, maka sebaiknya Anda meluncur dulu ke hotel untuk menaruh barang dan bersih-bersih badan terlebih dahulu. Lalu bersiaplah mencari hidangan buka puasa.

Bagaimana kalau Nasi Jamblang sebagai hidangan pembuka? Coba ke Jalan Gunung Sari untuk mencoba Nasi Jamblang Mang Dul atau di deretan kaki lima dekat mal Grage.

Nasi Jamblang adalah nasi seukuran kepalan tangan yang dibungkus dalam daun jati. Lauknya bisa Anda ambil sendiri. Biasanya lauk untuk menyantap nasi jamblang adalah olahan tahu dan tempe, sate udang dan kerang, telur, ayam, dan sebagainya.

Ada kisah sejarah di balik nasi yang sederhana itu. Beberapa orang menyebut, nasi jamblang erat kaitannya dengan Sunan Gunung Jati. Saat melakukan perjalanan, beliau kerap membawa bekal nasi yang dibungkus daun jati agar tahan lama dan tidak cepat basi.

Setelah itu lanjutkan tarawih di Masjid At-Taqwa yang berada di pusat kota Cirebon. Sangat mudah menemukan masjid yang telah berdiri sejak 1918.

Dari luar, menara setinggi 65 meter begitu menyolok dan mencuri perhatian. Arsitekturnya indah sangat cocok bagi Anda penggemar bangunan-bangunan indah.

Sabtu. Pagi-pagi bagaimana kalau keliling kota Cirebon. Jangan kesiangan, matahari Cirebon bisa sangat menyengat di siang hari.

Gunakan saja becak untuk berkeliling Cirebon. Anda bisa mampir ke empat keraton yang ada di Cirebon. Utarakan maksud Anda ke tukang becak untuk membawa Anda ke keempat keratin tersebut.

Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Keprabonan, memang sarat dengan wisata sejarah, pun wisata religi. Anda akan mengenal bagaimana pengaruh Wali Songo dalam menyebarkan Islam di Cirebon, terutama peran Sunan Gunung Jati.

Siang hari, istirahat sejenak sambil menunggu waktu berbuka puasa. Sebagai hidangan buka puasa, kali ini coba docang. Meluncur saja ke Warung Docang di Jalan Kesambi.

Docang terdiri dari lontong, daun singkong, toge, dan parutan kelapa muda. Kemudian disiran dengan kuah berisi dage, tempe bacem. Sambil makan, coba tanyakan kepada penjual docang sejarah di balik makanan tersebut.

Konon, makanan ini pun erat kaitannya dengan para Wali Songo. Ya, kuliner-kuliner khas Cirebon tak bisa lepas dari peran Wali Songo saat menyebarkan Islam di kota ini.

Kelar berbuka puasa dan tarawih, mampirlah ke Makam Sunan Gunung Jati. Biasanya di bulan Ramadhan, peziarah dari seluruh Indonesia akan datang ke makam ini untuk berziarah.

Sayangnya kawasan ini dipadati pengemis yang kadang meminta dengan sikap memaksa. Pun beberapa orang yang menawarkan menjadi pemandu. Jika niat Anda untuk berdoa, cukup tolak dengan tegas.

Minggu. Di hari terakhir berkunjunglah ke Desa Trusmi. Datanglah di pagi hari untuk melihat proses pembuatan batik Cirebon. Motif-motif keraton dan ikan menonjolkan sejarah kota Cirebon pun tradisi kawasan pesisir.

Di sinilah tempat belanja batik Cirebon. Selain itu, lagi-lagi Anda akan menemukan sejarah kental mengenai Cirebon di desa ini. Sebuah makam akan menunjukkan jejak penyebaran Islam di Cirebon.

Jangan keasyikan berbelanja, Anda harus mengejar kereta api Cirebon Ekspress pukul 10 pagi agar bisa sampai di Jakarta di siang hari. Atau, Anda bisa pilih jadwal jam tiga sore. Pastikan Anda telah tiba di Jakarta tak terlalu malam, agar bisa melaksanakan ibadah tarawih bersama keluarga. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com