Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk Pelesir ke Cirebon

Kompas.com - 28/07/2012, 13:14 WIB

Suara peziarah melantunkan doa di depan pintu makam Sunan Gunung Jati santer terdengar. Di lokasi inilah para peziarah dipandu seorang guide, berdoa di depan pintu makam Sunan Gunung Jati.

Makam Sunan Gunung Jati berada di Bukit Gunung Sembung dan hanya boleh dimasuki oleh keluarga keraton serta juru kunci, sebagai petugas harian yang merawat makam. Para peziarah hanya diizinkan berdoa di depan pintu gapura makam.

Rupa-rupa perilaku peziarah,selain memanjatkan doa, ada yang melempar koin ke pagar pintu makam, ada yang membakar kemenyan sebelum memulai berdoa, bahkan ada yang menangis di pintu makam.

Dalam kompleks makam Sunan Gunung Jati juga terdapat kompleks makam warga tionghoa sebelah barat serambi muka yang dibatasi oleh pintu mergu. Letaknya sengaja terpisah agar peziarah warga tionghoa dapat melakukan ritual ziarah tersendiri, tanpa terganggu dengan pengunjung makam.

Berwisata di satu daerah, rugi rasanya kalau tidak mencicipi makanan khas daerah yang kita kunjungi. Salah satu kuliner sedap di Cirebon adalah empal gentong. Anda bisa memilih tempat di dekat stasiun milik Putra Mang Darma.

Ingin tahu apa yang menjadi rahasia kelezatan Empal Gentong? Karena dimasak di dalam gentong lah yang membuat masakan Cirebon ini memiliki cita rasa yang lezat.

Anda bisa berkunjung ke Desa Gerabah Sitiwinangun untuk melihat langsung proses pembuatan gentong. Bergerak dari kota Cirebon, sekitar 15 km ke arah barat, sampailah Anda ke Desa Gerabah Sitiwinangun.

Sitiwinangun berasal dari bahasa jawa yang berarti tanah yang dibentuk. Siti adalah tanah dan wangun adalah bentuk.

Masyarakat desa sudah melakukan tradisi membuat kerajinan sejak lama, karena mudahnya mendapatkan bahan baku tanah liat. Uniknya, tanpa perlu mengolah, tanah liat Desa Sitiwinangun sudah memenuhi syarat sebagai bahan baku gerabah.

Oya Anda juga bisa ikut serta membuat gerabah Anda sendiri loh.

Menikmati datangnya senja, cobalah bergeser ke arah Kuningan, menuju kawasan Gronggong. Di malam minggu sepertinya lokasi ini menjadi pilihan para muda-mudi.

Minggu. Mencicipi sedapnya empal gentong, ceklis, daftar berikutnya adalah mencari buah tangan alias oleh-oleh. Mampirlah ke Desa Wisata Belanja, Desa Trusmi. Trusmi adalah sebuah desa di Kecamatan Plered kabupaten Cirebon, 5 km dari pusat kota. Terdapat 3.000 perajin batik di trusmi yang menawarkan batik khas Cirebonan.

Salah satu toko yang menawarkan batik-batik cantik adalah Toko Batik Edi Baredi. Butik ini bahkan menjadi salah satu primadona wisata belanja yang terletak di Jalan Panembahan, Desa Trusmi. Beragam batik bisa Anda pilih, tak hanya motif, tapi juga kualitas dan kisaran harganya. Dari kain harga Rp 35 ribu sampai dengan yang jutaan rupiah.

Di sini Anda akan jumpai motif khas Cirebon, mega mendung, sampai dengan yang kontemporer, seperti batik dengan motif ikan senilai Rp 1,2 juta. Selain kain, ada juga batik-batik yang sudah berbentuk pakaian jadi, untuk pria dan perempuan dewasa sampai anak-anak. Batik fungsional seperti tas, atau taplak meja, tak ketinggalan asesoris unik.

Puas pilah-pilih belanjaan, hadiahkan diri Anda dengan relaksasi di Grage Sangkan Hotel, sebelum menempuh perjalanan pulang ke Jakarta. Hotel nan asri dengan konsep ekowisata, kembali ke alam, menawarkan beragam fasilitas liburan keluarga, sekaligus kenyamanan nan mewah. Salah satunya adalah kolam air hangat.

Air di kolam ini memang tidak sejernih kolam air biasa, namun air ini mengandung 60 persen sodium yang terbukti secara medis, baik untuk kesehatan kulit. (Fitri Oktarini/Citrakalam Misiani/Desima Aritonang/ Army Dwina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com