Sarie Febriane dan Mawar Kusuma
Durian seperti tengah benar-benar runtuh di Jakarta, kota berjuluk ”The Big Durian” itu. Gairah menikmati durian terasa di mana-mana, terutama durian lokal. Mari kita coba....
Jakarta memang cocok dinamai ”The Big Durian”, seperti yang ditulis Daniel Ziv dalam bukunya, Jakarta Inside Out.
Apa yang paling menggembirakan saat musim durian tiba? Tak lain ialah meningkatnya volume pasokan durian lokal dari beberapa daerah penghasil ke Jakarta dan sekitarnya. Selain bisa dinikmati langsung buahnya, durian lokal pun bisa bertransformasi menjadi aneka kudapan dan racikan minuman. Lantas, mengapa harus durian lokal? Coba kita simak kredo yang dipegang pebisnis kuliner berbasis durian berikut ini.
Mari singgah di kedai sederhana bernama Sop Durian Margando, di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat. Sejak berdiri tahun 2010, kedai mungil ini selalu riuh pengunjung. Seperti Kamis (13/12) siang lalu, orang menikmati aneka racikan es durian sambil duduk di bangku di trotoar jalan yang tengah diperbaiki. Beberapa pengunjung bahkan rela berdiri. Apa rahasianya?
”Rahasianya pakai durian lokal. Kami terutama pakai durian dari Lahat, Sumatera Selatan. Rasa enggak bisa bohong. Lebih legit. Kami pernah kehabisan stok dan kesulitan mendapatkan pasokan durian lokal. Akhirnya, tutup dulu tiga minggu,” cerita Gendra (28), pemilik kedai.
Racikan es durian kreasi Gendra cukup beragam, mulai dari padu padan dengan ketan, roti, hingga kelapa. Racikan itu kemudian dikucuri susu kental manis, es batu, dan parutan keju. Tabrakan rasa antara manis legit durian lokal dan asin dari keju rupanya bisa diterima lidah dengan baik.
”Dibandingkan durian monthong, jelas durian lokal lebih enak. Legitnya enggak ada yang ngalahin deh,” ujar Seranita (24), pelanggan Sop Durian Margando.
Demikian pula di Ulliko. Toko kue serba durian yang berdiri sejak 1999 ini konsisten menggunakan bahan baku durian lokal, terutama dari Sumatera Utara. ”Jelas, durian lokal lebih enak. Rasa enggak bisa bohong. Durian impor macam monthong dari Thailand cuma menang tebal, tetapi enggak punya rasa legit seperti durian lokal,” kata Yohannes, pendiri Ulliko.