KOMPAS.com - Kota Shanghai memiliki daya tarik yang luar biasa. Pemerintah China menjadikan Shanghai sebagai kota modern, kota niaga, sekaligus kota wisata. Kota ini terus berbenah. Gedung-gedung baru bermunculan bersanding dengan gedung-gedung kuno yang sudah lebih dahulu ada. Pemerintah China sadar betul Shanghai itu ibarat magnet untuk mengundang pengusaha atau wisatawan berbondong-bondong "menyerbu" Shanghai, bisa berlibur atau urusan bisnis.
Kini, Shanghai semakin giat bersolek. Jalan raya semakin diperbanyak, stasiun kereta api dipercantik, taman makin bertambah, bahkan bandara sebagai pintu gerbang kedatangan turis pun terus direnovasi. Transportasi juga dipermudah dan dimodernisasi. Tak pelak kalau wisatawan, baik dari luar negeri maupun wisatawan dalam negeri China selalu memadati Shanghai.
Kawasan The Bund merupakan daerah yang selalu disasar wisatawan. Kawasan wisata di tepi Sungai Huangpu yang membelah Kota Shanghai ini tampak selalu hidup dan tak pernah "tidur". Siang tetap berdenyut, malam pun malah makin molek dipenuhi sorotan lampu beraneka warna. Sungai Huangpu dengan lebar 500 meter dan kedalaman rata-rata 12 meter itu selalu diramaikan kapal wisata dan kapal niaga. Sungguh Shanghai menjadikan destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi wisatawan saat berkunjung ke China.
Wisatawan asing di Shanghai. (Foto: KOMPAS.com/I Made Asdhiana)
Sekali-kali cobalah menikmati Shanghai di pagi hari. Berjalanlah mulai dari jembatan Waibaidu terus menyusuri The Bund. Jembatan Waibaidu merupakan salah satu simbol dari Kota Shanghai. Awalnya dibangun tahun 1855 dengan struktur kayu. Lantas Desember 1907, struktur jembatan diganti dengan baja dan dibuka untuk publik. Jembatan ini paling laris dipenuhi pasangan untuk pemotretan pre-wedding, baik pagi, sore, apalagi pada malam hari.
Udara pagi hari di awal Oktober itu betul-betul terasa sejuk, sementara langit pun terlihat cerah. Ternyata suasana pagi di The Bund sangat ramai. Warga China maupun wisatawan asing berbaur berlalu-lalang seakan-akan berlomba-lomba menikmati keindahan Shanghai di pagi hari. Belum lagi di seberang Sungai Huangpu, menjulang Oriental Pearl Tower setinggi 458 meter yang begitu mencolok mata.
Namun sekarang ini Oriental Pearl Tower kalah jangkung dibandingkan gedung Shanghai World Financial Center atau gedung "pembuka botol" dengan 100 lantai setinggi 472 meter. Kedua bangunan tinggi di Shanghai ini, selain Jinmao Tower (402,5 meter) selalu menarik pengunjung untuk melampiaskan rasa penasaran bagaimana rasanya memandangi sekeliling Kota Shanghai dari ketinggian.
Oriental Pearl Tower di Shanghai. (Foto: KOMPAS.com/I Made Asdhiana)
Yang tak kalah menarik adalah gedung-gedung kuno yang berjejer rapi di seberang The Bund, tepatnya di Zhongshan Road. Bangunan kuno dengan arsitektur Eropa klasik yang sangat menawan. Bisa jadi pengunjung atau wisatawan seakan-akan merasa seperti di Eropa. Gedung-gedung kuno ini ditempati para pelaku bisnis terkemuka di China seperti China Foreign Exchange Trade Center, Shanghai Customs House, China Merchant Bank, Peace Hotel, Bank of China. Tak salah kalau The Bund mendapat julukan Wall Street-nya di Timur Jauh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.