Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Rinjani, Obyek Wisata yang Tetap Memikat

Kompas.com - 15/01/2013, 20:25 WIB

Menurut dia, jumlah pendaki Gunung Rinjani yang terpantau menjelang penutupan pendakian sekitar 50 orang. Mereka melakukan pendakian sejak 9 hingga 14 Januari untuk melakukan suatu upacara di Danau Segara Anak.

"Kami akan terus melakukan pemantauan secara ketat untuk memastikan tidak ada lagi pendakian, karena kondisi cuaca buruk yang disertai angin kencang dan kabut serta jalur pendakian yang licin membahayakan keselamatan para pendaki," katanya.

Untuk mencegah para pendaki melakukan pendakian pada musim cuaca buruk Balai Taman Nasional Gunung Rinjani akan melakukan sosialisasi mengenai penutupan pendakian Gunung Rijani tersebut lebih awal agar tidak ada lagi yang mendaki menjelang masa penutupan tersebut.

Pesona Gunung Rinjani seakan menyebabkan wisatawan melupakan ancaman yang dihadapi. Kendati gunung ini cukup banyak menelan korban tapi setiap tahun jumlah wisatawan yang mendaki terus mengalam peningkatan.

Jumlah wisatawan yang mendaki Gunung Rinjani selama 2012 tercatat 19.782 orang, meningkat dibandingkan 2011 sebanyak 15.020 orang. Jumlah pendaki didominasi wisatawan mancanegara yang tercatat 10.956 orang, sedangkan wisatawan nusantara 8.826 orang.

Para wisatawan tersebut mendaki Gunung Rinjani melalui empat jalur pendakian, yakni Sembalun sebanyak 8.984 orang, Senaru 5.540 orang, Kembang Kuning 4.520 orang dan jalur pendakian Timbanuh 738 orang.

Setiap bulan wisatawan yang berkunjung ke Gunung Rinjani rata-rata 1.600 orang lebih.

Gunung Rinjani yang sarat tantangan dan bahaya itu menjadi salah satu obyek wisata andalan Kabupaten Lombok Utara setelah Gili Trawangan di Kecamatan Pemenang. Meski "maut" tetap mengintai, ternyata Gunung Rinjani tetap memikat.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com