Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombak Pantai Pattaya...

Kompas.com - 25/01/2013, 11:25 WIB

Amerika memang kalah di Vietnam (meski mereka melakukan perlawanan memori secara habis-habisan, dengan memproduksi ribuan film untuk menunjukkan betapa heroik Amerika di Vietnam). Komunisme kemudian juga rontok.

Kapitalisme global berkembang pesat, demikian pula kapitalisme ”ersatz”— berupa barang-barang ”ersatz”, yakni merek-merek palsu yang bisa didapat dengan mudah di Pattaya. Dari fashion tiruan sampai CD dan DVD bajakan mudah didapat di Pattaya.

Dengan segala anakronismenya inilah Pattaya menjadi sangat menarik. Bukankah sesekali manusia butuh ngawur-ngawuran, terlebih pada saat libur. Holidays, istilah modernnya sekarang.

Di Pattaya orang berduit bisa bermewah-mewah memandang matahari terbenam sambil minum espresso di roof top Hilton. Bagi yang bisa menikmati sesuatu apa adanya, tinggal duduk di tepi pantai, minum kelapa muda Thailand, yang manisnya setengah mati. Inilah warisan sekaligus perkembangan agrikultur Thailand yang bisa dibanggakan: kelapa muda.

Dalam anakronisme itu, bersimpanganlah segalanya, termasuk masa lalu dan masa kini. Teringat Dara Puspita: ”Ombak Pantai Pattaya, kukenang dan kupuja... yeah.” (Bre Redana)

Ikuti Twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com