Jakarta, Kompas -
”Untuk tahun 2013, Lion Group akan mendatangkan 36 pesawat,” kata Edward Sirait, Direktur Umum Lion Group, di Jakarta, Senin (28/1).
Dari 36 pesawat ini, sebanyak 12 pesawat tipe ATR 72-600 akan diberikan untuk Wings Air. Adapun 24 pesawat tipe B 737-900 akan diberikan ke Malindo 9 pesawat, Lion Air 11 pesawat, dan Batik Air 4 pesawat. Batik Air, kata Edward, akan dioperasikan April 2013. Batik Air berbeda dari Lion Air karena memberikan layanan penuh dilengkapi dengan fasilitas hiburan di pesawat dan kursi yang lega.
”Sasaran Batik Air adalah kelas menengah atas. Karena ekonomi semakin baik, masyarakat tidak lagi hanya menumpuk uang. Mereka juga ingin menikmati hidup,” kata Edward.
Secara terpisah, Chief Executive Officer Group AirAsia Tony Fernandes dalam siaran persnya menyebutkan, AirAsia telah memesan 475 pesawat dan 114 di antaranya sudah beroperasi. Rasio kepemilikan pesawat AirAsia itu merupakan rasio kepemilikan tertinggi dibandingkan dengan maskapai mana pun di Asia. Keseimbangan AirAsia tetap solid. Net gearing ratio, yaitu tingkat utang yang sudah dikurangi kas berbanding modal, adalah 1,03 kali. Saldo kas yang melebihi 2 miliar ringgit Malaysia atau setara Rp 6,355 triliun.
AirAsia akan fokus pada penerbangan yang kurang dari tiga jam. Rute pendek ini memberikan pendapatan yang lebih baik karena mampu mencakup lebih banyak sektor untuk dilayani.
” AirAsia menghentikan penerbangan panjang yang berdurasi lebih dari lima jam. Misalnya, Kuala Lumpur-Kolombo sudah dihapus. Begitu juga dengan rute dari Singapura menuju negara- negara berpopulasi tinggi seperti China dan India. Tetapi kami akan mengembangkan ke Vietnam, Kamboja, Laos, dan lainnya,” kata Tony.