Sabang, Kompas -
Sekretaris Daerah Kota Sabang Sofyan Adam didampingi Asisten III Kamaruddin, di Sabang, Kamis (7/3) malam, mengungkapkan, Pemerintah Kota Sabang menyadari potensi ekoturisme yang sangat besar harus dioptimalkan.
Menurut Sofyan, jumlah kedatangan turis ke Sabang terus meningkat signifikan.
”Mulai April nanti rencananya akan ada penerbangan langsung dari Medan ke Sabang. Kami berharap akan lebih banyak turis yang datang ke Sabang dengan terobosan ini,” kata Sofyan.
Dalam sejarahnya, Sabang pernah terkenal sebagai kota perdagangan. Pada zaman kolonial Belanda, Pelabuhan Sabang menjadi salah satu dari lima pelabuhan tersibuk di Hindia Belanda.
Perdagangan lada dan cengkeh pada masa Hindia Belanda hingga berbagai produk impor pada era pelabuhan bebas melambungkan nama Sabang di pasar global.
Sekretaris Dinas Pariwisata Sabang M Ali Taufik mengatakan, bekal sejarah tersebut dan keindahan alam kini menjadi modal Sabang berkembang.
”Jumlah turis yang datang meningkat dari 30.000 orang menjadi 200.000 orang per tahun dalam lima tahun terakhir. Pekan depan akan datang kapal pesiar dari Singapura singgah ke Sabang,” kata Taufik.
Sabang juga dikenal dengan sebutan kota benteng. Peninggalan atau sisa-sisa reruntuhan benteng masih bisa dilihat saat ini sambil menikmati laut yang jernih sehingga bisa melihat ikan dengan mata telanjang.