"Kami membawa barang-barang logistik. Orang-orang TNI menyambut kami dengan sukacita. Jadinya agak mengharukan karena mereka bergantung pada logistik yang kami bawa. Mereka baru dapat logistik sebulan sekali dari teman-teman mereka yang pergi ke Pulau Sabang," jelasnya.
Di Pulau Rondo, ia dan tim pun naik ke atas bukit menuju pos penjagaan. Mereka perlu menapaki sekitar 500 anak tangga dengan kemiringan 75 derajat.
"Capek pasti. Tapi di sana kami ketemu Tugu Nol Kilometer yang sebenarnya," tutur Anggun.
Ya, Tugu Nol Kilometer memang identik dengan yang berada di Pulau Sabang. Maka, lanjut Anggun, lagu "Dari Sabang Sampai Merauke" pun mereka ubah liriknya.
"Kami nyanyinya jadi 'Dari Rondo Sampai Merauke...'," ujar Anggun sambil tertawa.
Dalam program "100 Hari Keliling Indonesia", Ramon akan memulai perjalanan dari Jakarta, menuju Sumatera, kemudian Kalimantan. Lalu berlanjut ke Sulawesi, Papua, Ambon, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Perjalanan kemudian berakhir di Pulau Jawa, tepatnya kembali di Jakarta.
Tak hanya sekadar panorama dan segala keindahan bumi Indonesia yang akan diangkat. Melainkan juga sisi budaya, masalah sosial, dan masalah lingkungan, sampai problematika transportasi yang dihadapi Ramon selama perjalanan.
Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.