Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munculnya Rupiah di Obyek Wisata Bintan

Kompas.com - 17/04/2013, 16:13 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Wisata bahari Lagoi yang terbentang di pantai utara Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau dibangun dari hasil kerja sama bidang ekonomi Indonesia dan Singapura.

Pada tahun 1996 obyek wisata itu diresmikan dan sekaligus ditandai dengan pengunaan resor bintang lima yang bernama Bintan Lagoon oleh Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Singapura Goh Chok Tong.

Sejak itu pula, alat tukar yang digunakan yakni mata uang negara asing dollar Singapura atau dollar Amerika Serikat. Walau Pulau Bintan terdapat di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Penggunaan dollar diikuti oleh daerah sekitar wisata seperti pesisir pantai Timur yang bernama Pantai Trikora, lalu Pulau Nikoi, Pulau Bangkil dan pulau-pulau lain.

Pada malam acara penyambutan Asosiasi Agen Tour dan Travel Indonesia (Asita) Riau untuk mempromosikan berbagai obyek wisata bahari di Pulau Bintan, disambut oleh Wakil Bupati Bintan Khazalik.

"Asita Riau membawa rombongan sekitar 19 orang yang terdiri dari pelaku usaha perjalan wisata, kemudian lima media dan dua perusahaan besar di Riau," kata Ketua Asita Riau, Ibnu Mas’ud.

Masyarakat Indonesia dan Riau khususnya, mengenal Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) hanya Kota Tanjung Pinang, kemudian Pulau Penyengat dan Kota Batam.

Namun setelah mempelajari peta, ternyata Kabupaten Bintan lebih luas dari Kota Tanjung Pinang. Kedua daerah tersebut terdapat dalam satu pulau yakni Pulau Bintan. Selama ini Batam dan Bintan dikonotasikan masyarakat dengan belanja tinggi yang menggunakan mata uang asing.

Kondisi itu membuat bagi sebagian besar masyarakat Indonesia belum pernah memikirkan bahwa pembangunan obyek wisata yang berbatasan langsung dengan negara Singapura, telah demikian maju seperti Lagoi.

"Lagoi itu dollar dan bersifat ’restricted area’. Tidak semua orang bisa masuk ke sana, kecuali orang Singapura. Itu yang jadi pencitraan dan terbangun di masyarakat," kata Ibnu.

Padahal, Bank Indonesia telah berulang kali mensosialisasikan penggunaan rupiah di kawasan perbatasan sebagai tindak lanjut atas hadirnya Undang-Undang Nomor 7 tahun 2011 tentang Mata Uang. Penggunaan Undang-undang Mata Uang tersebut berlaku efektif mulai 2014 mendatang.

turis-di-bintan

Wisatawan di Pulau Bintan. (Dok Indonesia.Travel)

"Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7/2011, transaksi di NKRI harus menggunakan rupiah. Di daerah perbatasan banyak pendatang, sehingga sebagian transaksi dilakukan dengan mata uang asing," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ronald Waas.

Pengunaan Rupiah Mulai Juli

Pelaku industri pariwisata di Pulau Bintan dan sekitarnya telah sepakat untuk menggunakan mata uang rupiah sebagai alat tukar, selain mata uang dollar Singapura dan dollar Amerika Serikat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com