Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 08/07/2013, 17:55 WIB
|
EditorI Made Asdhiana
PADUAN langit biru ditambah hamparan persawahan dan tikungan serta bukit berkelok menjadi panorama yang tersaji selama perjalanan ke Danau Atas yang berada di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Berada di Kawasan Wisata Danau Kembar, sesuai dengan namanya, Danau Atas memiliki "kawan" yang berlokasi tak jauh darinya, yaitu Danau Bawah. Menurut pernyataan penduduk setempat, Edi, penamaan Danau Kembar karena jika dilihat dari ketinggian seperti melalui helikopter akan terlihat dua danau berpasangan.

Sedangkan dinamakan Danau Atas dan Danau Bawah karena salah satu danau terlihat lebih tinggi dibanding danau di sebelahnya. Panorama di kedua danau cenderung serupa. Warna  biru air danau mendominasi karena pantulan langit di atasnya sangat cerah.

Di sisi danau banyak ditanami sayur-sayuran milik kebun penduduk. Seperti kol, wortel, kayu manis dan berbagai macam tanaman. Banyak tempat terbaik untuk bisa melihat keindahan danau.

Bahkan bisa saja mengitari Danau Bawah dengan sambil menikmati panorama yang ada. Karena di sisinya berbatasan langsung dengan jalan raya yang telah diaspal rapi sehingga memudahkan jika menggunakan kendaraan.

Sedangkan untuk melihat panorama Danau Atas bisa melalui dermaga kawasan wisata Danau Kembar. Di kawasan wisata banyak ditemui warung-warung jajanan ringan jika pengunjung terasa lapar. Salah satu yang menarik perhatian saat melangkahkan kaki ke warung tersebut adalah ikatan-ikatan pohon dengan warna merah marun dan warna degradasi cenderung berwarna hitam.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Panorama Danau Di Atas, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Kamis (6/6/2013). Danau di Atas adalah danau kembar dan salah satu dari lima danau yang ada di Sumatera Barat yaitu Danau Singkarak, Danau Maninjau, Danau Di Bawah, Danau Di Atas dan Danau Talang.
Salah satu pemilik warung, Mardiana, mengatakan pohon tersebut adalah Bunga Sarai Gunuang. Bunga tersebut hidup di hutan yang ada di gunung di sekitar kawasan danau kembar. Ia tak memetiknya sendiri tetapi membeli dari orang lain yang memetik di gunung.

Bunga sarai gunuang dijual per buket dengan harga Rp 15.000. Ada juga buket kecil dihargai Rp 5.000 dan buket besar seharga Rp 100.000. Mardiana mengatakan, bunga ini bisa bertahan cukup lama, bahkan bisa bertahun-tahun. Sangat cantik dan cocok untuk dijadikan buah tangan sehabis menyegarkan mata dengan panorama Danau Kembar. Pulang pun membawa kesegaran dari bunga sarai gunuang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+