Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pawai Budaya Nusantara Berlangsung Meriah

Kompas.com - 19/08/2013, 07:14 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (18/8/2013), membuka dan menyaksikan secara langsung Pawai Budaya Nusantara 2013 yang diikuti oleh kontingen budaya dari 33 provinsi.

Dengan didampingi Ibu Ani Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono serta Ibu Herawati Boediono, Presiden menyaksikan jalannya pawai yang terakhir kali diselenggarakan pada 2009 itu bersama dengan ribuan warga masyarakat.

Kepala Negara dan Ibu Ani yang kompak mengenakan busana berwarna orange dan Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati terlihat turut larut dalam keriuhan yang ada dan beberapa kali bertepuk tangan saat menyaksikan aneka tarian dan mobil hias yang lewat.

Dalam pawai budaya kali ini warga tidak hanya berkesempatan menyaksikan aneka tarian tradisional dan pakaian tradisional namun juga miniatur bangunan khas kebanggaan masing-masing provinsi, antara lain miniatur Candi Borobudur, Tugu Yogyakarta, dan Ondel-Ondel raksasa.

WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA Peserta Pawai Budaya Nusantara 2013 berjalan berkeliling kawasan Istana menuju Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (18/8/2013). Pawai Budaya Nusantara yang digelar sebagai rangkaian kegiatan memperingati Hari Kemerdekaan RI Ke-68 mengangkat tema
Pawai Budaya Nusantara tersebut merupakan rangkaian kegiatan bidang seni dan budaya dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-68 tahun 2013. Pawai tersebut rutin diselenggarakan setiap tahun kecuali tiga tahun terakhir karena peringatan Proklamasi Kemerdekaan jatuh bersamaan dengan Bulan Ramadhan.

Sebelumnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyebutkan jika Pawai Budaya Nusantara itu melibatkan 4.000 seniman dari 33 provinsi yang terdiri atas pemusik, penyanyi, dan penari.

Selain kontingen budaya dari 33 provinsi, Pawai Budaya Nusantara itu juga dimeriahkan oleh kontingen sejumlah BUMN yang menampilkan keunikan, tradisi, dan kreativitasnya masing-masing.

Dalam pawai tersebut, kontingen Gorontalo menampilkan "Mopoyitohu Elengge", suatu tradisi masyarakat agraris dalam menumbuk padi yang diekspresikan dengan ceria dan gembira. Kontingen Kalimantan Timur menampilkan "Bening Hutan Wehea", garapan tari yang menyerukan kesadaran akan hutan bagi kelangsungan bumi dan manusia.

Sementara, Kontingen Papua Barat mempersembahkan "Tari Afo Refe, Engge dan Selawa", yakni tiga tarian yang menggambarkan proses ritual pembelajaran tentang hal-hal yang bersifat sakral bagi anak laki-laki.

Kontingen Provinsi Maluku Utara menyajikan "Tari Soya-Soya" yang menggambarkan semangat perjuangan melawan penjajah di masa lalu yang dalam perkembangannya tarian ini difungsikan untuk penyambutan tamu.

WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA Peserta Pawai Budaya Nusantara 2013 dari Papua berjalan berkeliling kawasan Istana menuju Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (18/8/2013). Pawai Budaya Nusantara yang digelar sebagai rangkaian kegiatan memperingati Hari Kemerdekaan RI Ke-68 mengangkat tema
Kontingen tuan rumah DKI Jakarta menggarap "Saujana Jakarta", suatu tradisi lokal Ondel-Ondel dipadu dengan karya pembauran tradisi lokal dan budaya China, dan Barat dalam bentuk tari Betawi dan musik Tanjidor.

Kemudian kontingen Jawa Barat berkreasi dengan "Wayang Hihid Langgir Badong", suatu karya yang menginterpretasikan situasi sosial politik Indonesia masa kini yang cukup gerah. Melalui simbol hihid atau kipas terbuat dari bambu, seniman menyerukan perdamaian, kerja sama, membangun semangat persatuan dan kesatuan untuk Indonesia tercinta.

Anggota Tim Artistik Pawai Budaya Nusantara 2013 Hartati mengatakan kegiatan ini menampilkan miniatur keragaman kekayaan seni dan budaya lndonesia.

Menurut dia, pawai ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas garapan seni pertunjukan dalam bentuk karnaval, meningkatkan apresiasi masyarakat Indonesia terhadap seni dan budaya Indonesia, menciptakan gelombang kreatif, dan  menciptakan event yang menjadi ikon ekonomi kreatif seni pertunjukan untuk daya tarik pariwisata.

Pawai Budaya Nusantara itu dilaksanakan di Kawasan Monumen Nasional Jakarta dengan rute yang dimulai dari Kawasan Utara Monas menuju Jalan Medan Merdeka Utara dimana peserta berjalan menuju Istana Merdeka dan menampilkan persembahan budaya mereka di hadapan Presiden Yudhoyono.

Kemudian, masing-masing peserta akan melakukan atraksi selama 2,5 menit di panggung Kehormatan Istana Merdeka, untuk selanjutnya menuju ke Jalan Medan Merdeka Barat sambil melakukan karnaval.

WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA Peserta Pawai Budaya Nusantara 2013 dari PRovinsi DKI Jakarta berjalan berkeliling kawasan Istana menuju Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (18/8/2013). Pawai Budaya Nusantara yang digelar sebagai rangkaian kegiatan memperingati Hari Kemerdekaan RI Ke-68 mengangkat tema
Setelah itu di depan Kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif peserta pawai melakukan atraksi, dan untuk selanjutnya berjalan menuju ke arah Patung Arjuna Wiwaha. Dari Patung Arjuna Wiwaha, peserta menuju Jalan Medan Merdeka Selatan dan melakukan atraksi di depan Balai Kota Jakarta.

Selanjutnya, peserta berjalan hingga ujung dan masuk melalui silang Barat Daya Monas yang akan disambut oleh permainan dan hiburan rakyat persembahan Pemda DKI Jakarta.  Untuk mengakomodasi peserta dan penonton pawai maka jalan di sepanjang rute pawai ditutup selama pawai berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com