Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Na Niura, Sushi dari Samosir

Kompas.com - 20/09/2013, 09:39 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

KOMPAS.com - Hidangan sushi, telah banyak dikenal orang. Masakan asal Jepang dengan bahan-bahan yang disajikan mentah. Namun ternyata di salah satu rumah makan di Samosir, pulau yang berada di tengah-tengah Danau Toba, juga memiliki hidangan serupa sushi.

Luker Sidabutar, pemilik rumah makan tersebut menyebut hidangannya layaknya sushi. Karena berasal dari daging ikan yang tak dimasak.

"Tahu makanan sushi? Persis seperti itu, karena dia disajikan mentah, tak dimasak," ujar Luker.

Hidangan semacam sushi tersebut bernama Na Niura berasal dari ikan mas yang diberi aneka bumbu. Sebutan na niura sendiri, menurut Luker berarti rujak.

"Na niura artinya ikan rujak, karena bumbu ikannya seperti diberi bumbu rujak," jelasnya.

Bumbu pada ikan, terdiri dari asam jungga yakni semacam jeruk purut. Selain itu, ditambahkan pula rempah seperti kunyit, andaliman, bawang merah, jahe dan kemiri.

Dalam proses pengolahan na niura, ikan direndam selama 6 jam dengan bumbu yang berasal dari rempah-rempah tersebut. "Tidak dipanggang, tidak juga digoreng. Hanya didiamkan saja bersama bumbu selama enam jam," papar Luker.

Daging ikan yang telah diolah berwarna oranye segar. Ikan pun hanya disajikan potongan daging karena duri ikan telah dipisahkan. Untuk rasa, bumbu rempah sangat menyerap masuk menyatu dengan daging ikan. Sangat cocok bagi Anda yang gemar masakan bercita rasa kuat. Tak kalah dengan ikan segar pada sushi yang disajikan di restoran-restoran Jepang.

KOMPAS.COM/FITRI PRAWITASARI Suasana Rumah Makan Sekapur Sirih di Kecamatan Tuk Tuk Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Rumah makan milik Luker bernama Sekapur Sirih. Terletak di Kecamatan Tuk Tuk, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Berada di Pulau Samosir, rumah makan Sekapur Sirih menawarkan pemandangan kecantikan Danau Toba.

Rumah makannya sedikit naik ke atas lebih tinggi dari jalan. Dari sana terlihat jelas air danau yang tenang serta gumpalan awan memayungi perbukitan di seberang danau. Luker mengakui rumah makannya selalu ramai pengunjung baik siang maupun malam hari.

Sedangkan bila hendak menyantap na niura, harga yang diberikan adalah per gram ikan sebesar Rp 15.000. Luker mengatakan, satu ekor ikan yang disajikan kira-kira seberat 400-500 gram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com