Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Kantor, Yuk Berenang di Tanjung Bira...

Kompas.com - 04/10/2013, 17:17 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

Minta saja kepada penyewa perahu untuk mendatangi beberapa tempat snorkeling sekaligus. Agar semakin banyak bertemu penghuni-penghuni mungil bawah laut.

Selesai snorkeling, tak ada salahnya untuk menjejakkan kaki di Pulau Liukang Loe. Di sini, Anda bisa memanfaatkan waktu melepas lelah sambil menyantap makanan laut yang banyak ditawarkan pada rumah makan yang ada.

Setelah itu, jangan langsung kembali ke Tanjung Bira, sempatkan untuk menjajal pula Pulau Kambing dan Pantai Bara. Jika Anda menyertakan pakaian menyelam, Pulau Kambing merupakan spot ciamik untuk menyelam. Pantai Bara, konon menurut penduduk sekitar di sini merupakan pantai paling favorit kesukaan turis asing.

Kelar puas bermain air, Anda bisa bersantai-santai menunggu matahari terbit di atas pasir putih pantai Tanjung Bira. Pilihan lain jika ingin mengunjungi obyek wisata, bisa juga Anda mengintip tempat kerajinan perahu phinisi.

Selagi berada di "tempat lahir" perahu tangguh kebanggaan nusantara tersebut, sangat sayang memang tak menengok langsung proses pengerjaannya.

Pusat kerajinan perahu Phinisi ada di Tana Beru, tak jauh dari Tanjung Bira. Di sana, di sepanjang pantai berjajar para perajin perahu. Perahu berukuran besar-besar dibuat manual oleh para pekerja. Jangan berpikir Anda bisa membeli salah satu perahu tersebut karena perahu yang dikerjakan sudah ada pemiliknya alias sudah dipesan.

MINGGU

Puas bermain air hari kemarin, hari Minggu tak ada salahnya menemui keharmonisan alam di desa adat Ammatoa. Masyarakat adat Ammatoa bisa dibilang hidup ramah dengan alam. Kehidupan desa yang dihuni oleh Suku Kajang tak tersentuh modernisasi. Pun benda elektronik, listrik dan transportasi.

Dalam kesehariannya, mereka menganut untuk hidup serasi berdampingan dengan alam. Mereka menjaga agar hutan yang mereka miliki tidak dieksplor secara sembarangan.

KOMPAS.COM/FITRI PRAWITASARI Jalan masuk ke Desa Adat Ammatoa, Desa Tana Towa Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Desa Ammatoa ditempuh sekitar satu jam melalui jalur darat dari pusat kota Bulukumba. Sebelum berkunjung ke sana, ada baiknya untuk meminta izin kepada kepala desa Tana Towa yang berada beberapa meter sebelum gerbang masuk desa adat. Untuk menghormati masyarakat desa, jangan lupa untuk mengenakan pakaian serba hitam.

Jangan terlalu lama terhanyut dengan keasrian desa adat Ammatoa. Karena Anda harus mengejar penerbangan yang membawa Anda pulang ke rumah. Liburan di Bulukumba memang terlihat kilat. Namun terasa lengkap bukan? Inilah cara berpelesir sambil mengisi energi Anda untuk menghadapi kembali kegiatan rutinitas pada awal pekan.

KOMPAS.COM/FITRI PRAWITASARI Rumah masyarakat desa adat Ammatoa, Desa Tana Towa Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com