Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coto, dari Pagi sampai Begadang

Kompas.com - 29/10/2013, 08:48 WIB

Pukul 07.00, makanan yang disajikan beda lagi, yakni nasi kuning. Lewat pukul 07.00 hingga tengah hari, giliran coto yang muncul. Di atas pukul 10.00, sop saudara jadi incaran. Saat makan siang, orang biasanya melahap sop kepala ikan dan pallukaloa. Sore hari hingga lepas magrib ada konro.

”Sekarang semua makanan muncul semaunya, dari pagi sampai waktu bagadang. Bermula dari songkolo bagadang, lalu coto bagadang, dan sekarang ada es bagadang. Ini hanya terjadi di Kota Makassar. Di kampung-kampung, orang masih tertib makan makanan sesuai dengan waktunya,” tukas Asdar.

Kota Makassar memang amat dinamis. Penghuninya bukan hanya orang Makassar, melainkan juga pendatang yang memiliki gaya hidup dan tradisi makan berbeda. Joe yang berasal dari Soppeng, misalnya, tidak punya tradisi kuat makan coto. ”Saya mengenal coto di Makassar. Saya tidak tahu kalau coto dimakan untuk sarapan. Buat saya, coto bisa dimakan kapan saja, pagi, siang, malam, atau subuh,” ujar karyawan swasta itu.

Ada beberapa faktor yang mendorong munculnya coto dan makanan teman begadang lainnya. Salah satunya, kata Yahya, adalah kian bertambahnya jumlah mahasiswa dari berbagai daerah di Makassar. ”Coto dan makanan begadang lainnya merupakan respons atas kebutuhan mahasiswa dan anak muda yang suka begadang.”

Jika ditelusuri lebih dalam lagi, penyebaran kulkas ke Makassar tahun 1980-an juga berperan mengubah klasifikasi waktu makan hidangan tertentu. Haji Makmur Daeng Tutu (61), pemilik Warung Coto Nusantara, menceritakan, sebelum ada kulkas, ia harus ke pasar pagi-pagi untuk belanja.

”Pulang dari pasar langsung masak. Begitu matang kita jual sebab setelah 3-4 jam, rasa kuah coto tidak enak lagi. Itu sebabnya pedagang coto dulu tidak bisa jualan sampai sore,” kata Makmur.

Setelah ada kulkas, pedagang bisa menyimpan daging dan masak kapan saja ia mau. Sejak saat itu, pedagang bisa masak coto berkali-kali untuk pelanggan yang ingin menyantapnya mulai sarapan, ngemil siang, sampai teman bagadang. (Budi Suwarna dan Aswin Rizal Harahap)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com