Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Industri Pariwisata Indonesia Pameran di London

Kompas.com - 04/11/2013, 09:54 WIB
LONDON, KOMPAS.com - Sebanyak 40 industri pariwisata dan empat Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota yaitu DKI Jakarta, Batam, Buleleng dan Manado menjual obyek wisata dalam pameran pariwisata, World Tourism Market (WTM) 2012 di London.

WTM yang berlangsung di gedung Excel London, Inggris, 4-7 November 2013 dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu dan Dubes RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb bersamaan meresmikan Paviliun Indonesia yang menampilkan replika kapal Phinisi.

Hal itu dikatakan Wakil Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri khusus wilayah Eropa-Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Agustini Rahayu di London, Senin (4/11/2013).

Menurut Agustini, dengan mengangkat Phinisi sebagai ikon dalam pameran mencerminkan potensi wisata bahari di Indonesia yang dapat terlihat dari banyaknya acara pariwisata bertema bahari yang berlangsung di Indonesia, seperti Sail Bunaken, Sail Banda, Sail Wakatobi-Belitung, Sail Morotai dan Sail to Indonesia.

Anjungan Indonesia menampilkan replika kapal Phinisi merupakan kapal layar tradisional khas asal Indonesia yang berasal dari Suku Bugis dan Suku Makassar di Sulawesi Selatan.

Dok. Kompas TV Sebuah pulau kecil dengan lubang di tengahnya bisa dijumpai sebelum masuk ke kawasan Kepulauan Wayag, Raja Ampat.
Agustini memaparkan keistimewaan partisipasi Indonesia dalam WTM London 2013 kali ini Kemenparekraf melakukan promosi bersama dengan Garuda Indonesia yang berencana membuka jalur penerbangan Jakarta-London via Sydney menempati stan yang berada di AS650 seluas 300 meter persegi.

Keikutsertaan Indonesia dalam pameran pariwisata WTM London dihadiri sekitar 8.000  pengunjung dan diikuti 5.000 peserta dari 184 negara dengan nilai transaksi sekitar 1.857 juta Poundsterling yang menjadi agenda tahun makin meningkat dan diharapkan nama Indonesia makin dikenal masyarakat di Inggris.

Hal ini seiiring dengan jumlah wisatawan Inggris yang berkunjung ke Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. "Inggris merupakan pangsa pasar Indonesia di Eropa dalam kontribusi jumlah wisatawan disusul Jerman," ujar Agustini Rahayu.

Agustini mengungkapkan jumlah wisatawan Inggris yang berkunjung ke Indonesia selama Januari-Agustus tercatat 141.509 atau meningkat 7,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2012 sebanyak 131.741. "Indonesia menargetkan sebanyak 200.000 wisatawan dari Inggris," ujarnya.

Kemenparekraf mengajak Putri Pariwisata, Retno Ambar Arum menjelaskan berbagai obyek wisata. Selain itu Abang dan None Jakarta juga ikut membantu mempromosikan obyek wisata di DKI Jakarta.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Cidomo di Gili Trawangan, Lombok, NTB.
Industri pariwisata yang ikut menjual berbagai obyek wisata di berbagai daerah di Indonesia di antaranya dari Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Papua.

Paviliun Indonesia juga akan menampilkan pertunjukan tarian tradisional oleh Pemda DKI Jakarta dari kelompok tari Ayoub Zykra dan Pemda Kabupaten Buleleng, dan diramaikan promosi kopi Indonesia pada coffee corner di Paviliun Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com