Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Pematung Unjuk Kemampuan di Nusa Dua Fiesta

Kompas.com - 16/11/2013, 19:29 WIB
NUSA DUA, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh seniman patung asal Singapadu, Kabupaten Gianyar, Bali menunjukkan kemampuannya dalam menghasilkan karya seni di hadapan wisatawan mancanegara dan nusantara di ajang "Nusa Dua Fiesta" (NDF) Ke-16.

Pematung gaek yang sengaja didatangkan untuk menampilkan karya seni memahat di depan pengunjung tersebut, nampak dengan lincah memainkan alat pahatnya untuk membuat karya seni bertema "Penari Panyembrama" yakni sebuah tarian Bali untuk menyambut kedatangan para tamu kehormatan.

"Pengerjaan patung tersebut sengaja dibuat sejak awal kegiatan, sebagai daya tarik bagi pengunjung di sini, sedangkan proses sampai selesai kita pastikan selama NDF hingga berakhir pada Selasa (19/11/2013), patung ini pun akan selesai," ujar seorang pematung Putu Candra, di Nusa Dua, Sabtu (16/11/2013).

Candra menuturkan sebagai pematung batu padas tersebut sudah ditekuni sejak berumur sembilan tahun, ketika itu dirinya duduk di bangku SD.

"Saya sejak kecil sudah biasa membuat patung, karena saya diajarkan oleh orang tua yang juga seniman patung batu padas. Hitung-hitung bergelut sebagai pematung lebih kurang 18 tahun," kata Candra sembari melakukan pahatan di batu padas sebagai media menuangkan imajinasinya.

Candra mengatakan dirinya sudah dua kali diberi ruang kesempatan untuk menampilkan kebolehan mematung di depan masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke NDF.

Bakat alami sang pematung, benar-benar mendapat apresiasi dari setiap orang. Enam balok berukuran besar disiapkan untuk dijadikan patung. Bahan campuran semen dan batu padas, setinggi 1,5 meter dan berdiameter 50 centimeter tersebut secara bertahap dipahat.

"Saya yakin patung ini selama lima hari hingga acara penutupan NDF pasti selesai. Biasanya tingkat kesulitan ada pada finishing, karena ada guratan-guratan seni yang harus persis dengan manusia itu sendiri, seperti bentuk rambut," ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan Made Tika dan Ketut Nitayasa, aktraksi memahat ini memberi motivasi tersendiri bagi dirinya.

"Kami berharap perhatian dan kesempatan untuk tampil di setiap ajang promosi, sehingga seni memahat ini bisa bertahan dan lestari," ucap Made Tika.

Ia mengakui kendala yang dihadapi seniman patung saat ini adalah tentang bahan baku yang kian langka.

"Untuk bahan batu padas semakin sulit dicari, kalau ada harganya sudah melambung tinggi, sebagai gantinya, digunakan campuran batu padas yang dihaluskan dicampur dengan semen, kata Ketut Nitayasa.

Ajang promosi pariwisata yang dimotori Bali Tourism Development Corporation (BTDC), mengangkat tema "Wana Lelangunan" yang bertujuan untuk pelestarian lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com