Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pura Uluwatu Obyek Wisata Favorit di Bali

Kompas.com - 12/04/2014, 19:07 WIB
I Made Asdhiana

Editor

Sumber Antara

DENPASAR, KOMPAS.com - Kawasan sekitar Pura Uluwatu, Kabupaten Badung, menjadi obyek wisata favorit di Pulau Dewata, sehingga dikunjungi banyak wisatawan dari dalam dan luar negeri. Bahkan terbanyak kedua setelah Tanah Lot di Kabupaten Tabanan.

Sesuai data Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Sabtu (12/4/2014), menyebutkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pura Uluwatu selama 2013 sebanyak 820.999 orang, terdiri atas 498.070 wisatawan asing, dan 322.929 wisatawan domestik. Sedangkan Tanah Lot dikunjungi sekitar tiga juta orang.

Jumlah pengunjung obyek wisata alam yang menakjubkan di hamparan Uluwatu meningkat. Sebelumnya, yaitu selama 2012 jumlah wisatawan yang mengunjungi objek wisata ini sebanyak 803.567 orang.

"Banyak turis asing minta ke Uluwatu," kata pengamat pariwisata Bali, Dewa Nyoman Putra.

Pura Uluwatu terletak 30 km selatan Kota Denpasar, atau 15 km dari Bandara Ngurah Rai. "Pura ini memiliki daya tarik tersendiri, karena batu karang yang ada ditumbuhi semak-semak yang dihuni ratusan kera-kera jinak dan dilindungi oleh masyarakat sekitar," kata Nyoman Putra yang berprofesi sebagai pemandu wisata sejak belasan tahun lalu.

Tempat suci umat Hindu itu berdiri megah di ketinggian 97 meter di atas permukaan laut berpijak pada anjungan batu karang terjal dan tinggi serta menjorok ke laut, di ujung barat daya Pulau Bali, ini yang menjadikan daya pikat setiap turis yang berkunjung ke sini.

Lokasi pura ini dinilai sangat indah dan menakjubkan, karena berada di atas tebing yang langsung menghadap ke laut lepas. Suasana ini membuat Pura Uluwatu yang didirikan sekitar abad XI semakin terkesan kesakralannya.

Tebing yang curam dan tinggi di pura ini merupakan tempat yang tepat untuk menyaksikan matahari terbenam di ufuk barat. Turis tentu senang bisa menyaksikan suasana matahari terbenam yang dipadukan dengan hamparan laut serta deburan ombaknya.

"Sungguh luar biasa sunset di Uluwatu," komentar wisatawan asing yang sempat meninjau lokasi itu sebagaimana ditirukan Dewa Nyoman Putra. Sebab dalam suasana matahari semakin merendah, semburan cahaya kekuning-kuningan menjadikan pemandangan semakin syahdu.

Putra menjelaskan, orang asing yang pernah diantarnya setelah puas menikmati panorama alam yang menakjubkan itu dengan tenggelamnya matahari, maka pelancong sambil beristirahat disuguhkan dengan tarian yang dibawakan para seniman Bali.

Pergelaran yang ada di panggung terbuka itu berupa tarian kecak, yang sakral namun juga menghibur. "Pergelaran ini sengaja diadakan untuk wisatawan di areal Pura Uluwatu setiap hari setelah tenggelamnya matahari," tambah Putra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com