Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyesap Teh yang Pas di Lidah

Kompas.com - 29/04/2014, 08:30 WIB
BOSAN dengan rutinitas dan ingin berpetualang? Ratusan pilihan teh yang ditawarkan TWG Tea bisa menjadi pilihan untuk melepaskan jemu. Sekali sesap, aroma dan rasa teh langsung mengantarkan kita ke sensasi rasa yang acap kali terasa baru dan segar. Kejutan pun kerap datang saat lidah mencicip teh.

Di Jakarta, gerai TWG Tea Salons and Boutiques ada di Plaza Senayan. Gerai ini merupakan satu dari 31 gerai di seluruh dunia, termasuk di markas besarnya di Singapura.

Teh yang tersaji di meja pertama kali akan menggoda mata kita. Warna teh bisa bervariasi, dari kuning muda mendekati warna air putih hingga merah pekat. Ada bekas seperti minyak di dasar cangkir. Tidak apa. Itu tanda bahwa teh yang disajikan merupakan teh terbaik.

Tidak sabar menghirup aroma teh, angkatlah cangkir dan dekatkan hidung. Aroma teh bisa berasal dari daun teh saja, bisa juga bercampur aroma buah, bunga, rempah, atau kombinasi beberapa jenis bau.

Bau yang memikat pasti akan segera membuat air liur terbit. Menyeruput teh merupakan salah satu cara menikmati teh hangat yang tersaji. Sekejap, berilah kesempatan bagi lidah untuk berdansa menikmati rasa yang dibawa teh beserta perpaduannya. Nikmat!

Bekas rasa teh umumnya tidak segera hilang dari lidah meskipun sudah beberapa saat menyeruput teh. Namun, tidak perlu takut akan terus terjaga setelah meminum teh. Tinggal kita pilih teh yang tepat untuk kebutuhan.

TWG Tea memiliki 800 jenis teh yang berasal dari ratusan perkebunan di 45 negara. Teh disajikan mulai dari teh yang berasal dari satu perkebunan sampai teh yang dicampur secara khusus dengan berbagai tambahan bunga, buah, atau rempah-rempah. Ada yang merupakan campuran berbagai bahan hingga memunculkan rasa yang khas.

Belum cukup dengan itu, ada pula teh khusus yang dicampur serpihan emas. Dalam seduhannya, titik-titik emas asli terlihat dalam cangkir teh kita dan, tentu saja, aman diminum.

Ingin mencari teman menikmati teh? Aneka penganan kecil yang ditawarkan di gerai ini bisa menjadi teman menghabiskan teko mungil teh. Sebagai gerai yang mengkhususkan pada menu teh, makanan yang ditawarkan juga banyak yang memakai bahan teh, baik dalam bentuk air teh
yang dicampurkan dalam masakan maupun bubuk teh yang ditaburkan di atas makanan.

Belasan jenis macaron merupakan salah satu menu makanan ringan yang diminati. ”Ada 11 jenis macaron termasuk Sakura! Sakura! yang diproduksi terbatas,” kata Trixie Anindita, Marketing and Communication Manager PT Aroma Graha Perkasa selaku pemegang waralaba TWG Tea di Indonesia.

Macaron Sakura! Sakura! yang berwarna merah muda memang tidak bisa ditemui setiap saat. Produksi macaron dengan bahan teh campuran bunga sakura ini hanya bisa dilakukan manakala bunga sakura sedang bersemi di Jepang, negara asalnya. Bunga itu yang kemudian dicampur dengan daun teh. Selain macaron, tentu saja teh Sakura! Sakura! juga bisa ditemui dalam bentuk minuman.

Karena itu, jika sudah mendapatkan teh yang digemari, tidak ada salahnya menikmati teh itu dengan pilihan makanan beraroma serupa.

Teh yang tepat

Selain macaron, ada pula menu makanan lain, seperti kue, kentang goreng, pasta, atau es krim. Tentu saja, ada campuran jenis teh tertentu dalam penganan yang ditawarkan itu. Makanan yang mengandung teh ini juga bisa menjadi media perkenalan yang baik bagi konsumen yang baru bersentuhan dengan teh.

Ada trik mudah untuk mendapatkan teh yang tepat. Kita hanya perlu ungkapkan keinginan dan mengomunikasikannya kepada staf di TWG Tea Salons and Boutiques jika kesulitan menemukan teh yang tepat di antara ratusan jenis teh yang ditawarkan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com