Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertualang Sekaligus Belajar dari Alam

Kompas.com - 27/05/2014, 10:33 WIB
NUGRAHA Wanda Jatmika (56) berjalan perlahan mengikuti rombongan. Kamera digantung di leher, sedangkan tas ransel berisi minuman dan obat-obatan menempel di punggung. Diabetes yang dideritanya tak mengalahkannya untuk bertualang.

Beberapa kali wiraswasta ini sempoyongan, tetapi tetap bersemangat. Saat rombongan memasuki goa, ia pun turut. Ketika meniti batuan licin di tepi Sungai Citarum, Jawa Barat, Sabtu pagi, awal Mei 2014, itu, ia menolak kalah. ”Jangan khawatir, sebelum berangkat sudah suntik doping dulu,” kata Nugraha, lalu terkekeh. Doping yang ia maksud adalah suntik insulin penurun gula darah.

”Waktu muda saya pencinta alam. Sering naik gunung. Saya ikut mendirikan Jamadagni— perhimpunan penjelajah alam SMA 3 Bandung—tahun 1978,” katanya, yang mengetahui dirinya terkena diabetes tahun 2004. Saat itu, ia sempat dirawat di rumah sakit karena kadar gula darahnya 710 mg/dl. ”Dokter menyarankan jalan santai saja di dekat rumah, tetapi saya tidak betah. Jalan ke alam seperti ini justru memberi semangat hidup.”

Beberapa kali ia berhenti mengambil foto. Mayoritas obyeknya adalah rekan bertualang pagi itu, anggota komunitas MataBumi. ”Selain jalan ke alam, persahabatan di komunitas adalah tujuan saya ikut. Enak suasananya, tidak membedakan umur, pekerjaan, atau titel. Saya banyak punya teman baru dari kegiatan ini,” kata Nugraha, yang ikut petualangan gagasan komunitas MataBumi sejak awal diselenggarakan tahun 2010.

Komunitas MataBumi didirikan alumnus JANTERA (Perhimpunan Mahasiswa Pencinta Alam-Jurusan Pendidikan Geografi) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. ”Konsepnya pendidikan kebumian di luar kelas dengan melihat, mengenal, dan mengalami langsung,” kata T Bachtiar, salah satu pendiri MataBumi.

Rata-rata dua bulan sekali komunitas ini bertualang bersama. ”Terkadang sebulan sekali kalau anggota komunitas meminta. Sekali jalan rata-rata 60 orang,” kata Bachtiar. ”Separuh anggota rombongan biasanya orang baru. Jadi tiap saat anggotanya bertambah.”

Selain jalan-jalan, Bachtiar, yang juga anggota Masyarakat Geografi Indonesia, biasanya memandu peserta dengan cerita sejarah, mitos, hingga proses geologi yang membentuk bentang alam. Selain Bachtiar, yang biasa turut memandu adalah Ketua Program Studi Fakultas Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Budi Bramantyo.

Lokasi perjalanan paling sering di Jawa Barat, seperti Gunung Patuha-Kawah Putih, Gunung Galunggung, Gunung Papandayan, Curug Malela, dan Goa Pawon. Rute dan besaran iuran untuk membayar akomodasi perjalanan biaya sewa bus dan makan siang biasanya dibahas melalui media sosial, Facebook. ”Peserta boleh siapa saja, sesuai kondisi medan, mulai anak SD sampai pensiunan guru besar,” kata Bachtiar.

Belajar bersama

Petualang termuda hari itu adalah Muhammad Kenshi (7), yang didampingi orangtuanya. Berjalan di depan ayahnya, ia tak bisa menyimpan penasarannya. Setelah menempuh perjalanan 30 menit menyusuri jalan setapak naik turun, perjalanan tiba di mulut Goa Sanghyangpoek, di tepi Sungai Citarum. Sesekali Kenshi mencoba melongok ke dalam goa gelap gulita itu.

”Tuh, kan, pak, tidak ada ’batman’ di dalam goa,” katanya di mulut goa. Batman yang dimaksud adalah kelelawar, yang sebelumnya diceritakan ayahnya guna memberi semangat.

Alfath Kamil Baeli (8), peserta anak lainnya, terlihat bersemangat saat memasuki goa. Ditemani cahaya lampu redup, ia melihat titik-titik berkilauan berbentuk kanopi. Ia serius menyimak ketika dijelaskan bahwa kemilau itu adalah titik kuarsa hasil sedimentasi kapur dan air.

”Goa ini masih hidup, tandanya masih ada air menetes,” ujar Bachtiar, yang mendongeng sepanjang perjalanan itu.

Ajakan Bachtiar masuk lebih dalam ke perut goa ditanggapi Alfath gembira. Beberapa kali ia terpeleset, tetapi terus maju. Bagian belakang goa yang lebar dan tinggi membuatnya takjub.

Alfath bagai menemukan dunia baru saat mencapai sisi lain goa yang ternyata tembus persis di tepi Sungai Citarum dengan air jernihnya. Kondisi itu sungguh jauh berbeda dengan aliran Sungai Citarum lainnya. Aliran Sungai Citarum di dekat Sanghyangpoek itu relatif bersih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com