Awalnya, perempuan berusia 52 tahun ini bekerja sebagai babysitter di sebuah keluarga ningrat nan kaya raya. Itulah sebabnya, Padma kerap dibawa ke mana pun majikan dan anaknya pergi, termasuk ke New York, London, Paris, dan kota-kota ternama dunia lainnya.
"Cuma dua tahun saya bekerja sebagai pengasuh anak," kata Padma.
Setelah itu, Padma memilih untuk berwirausaha. Sudah barang tentu, membuka usaha di Jeddah bukanlah perkara gampang. Akhirnya, oleh saudaranya yang bersuamikan lelaki Arab, Padma juga dijodohkan dengan lelaki Arab.
Entah karena cinta atau siasat agar bisa membuka usaha di Jeddah, yang terang setelah menikahi lelaki Arab itu, Padma leluasa membuka usaha. Bahkan, menurutnya, baladia (pasukan ketentraman dan ketertiban) sudah mafhum dengan keberadaan Padma. "Makanya saya nggak pernah diusik. Kalaupun saya dirazia, besoknya barang-barang saya sudah dikembalikan lagi."
Kini, selain tiga mobil di Jeddah, kekayaan Padma juga melimpah di Garut. Menurut Padma, untuk membeli satu hektar tanah, dia cukup menjual kurma muda selama musim haji. "Lumayan, keuntungannya bisa buat beli sehektar sawah di desa."
Padma pun bercerita, kenapa keuntungannya bisa sebesar itu. Menurut dia, kurma-kurma muda itu sebetulnya barang apkiran dari kebun kurma milik raja Arab. Padma hanya menukarnya dengan "uang rokok" kepada para pegawai kebun kurma yang sudah memberinya kurma apkiran.
"Mangga atuh dicobain," kata Padma sambil menyorongkan kurma muda kepada saya.
"Nanti saya ikutan mengandung," canda saya.
"Eh, omong-omong Bu Padma mau sampai kapan nyari uang di Jeddah?" saya bertanya.
"Paling tiga tahun lagi saya pulang ke Indonesia."
"Sama Tuan Arab dapat berapa anak?"
"Dapat dua, laki dan perempuan. Mereka sudah mahasiswa."
"Mau diboyong semua ke Indonesia?"
"Nggak tahu, bagimana nanti ajah."
"Besok mau milih yang mana presidennya?"
"Rahasia dong."
"Sesama orang Indonesia nggak boleh pakai rahasia," canda saya.
"Yah... pokoknya yang tidak sombong, rajin menabung, dan gemar menolong...."
"Ah ibu bercanda."
"Sini deh saya bisikin."
Lantaran tak enak dengan anggota rombongan lainnya, saya hanya sekilas saja mendengar bisikan Bu Padma, yang berakhiran dengan huruf vokal O. Entah Joko, entah Bowo. Hehehehe....
@JodhiY
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.