Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Bali Korbankan Pertanian

Kompas.com - 29/06/2014, 07:42 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Pengamat pertanian dari Universitas Udayana (Unud) Denpasar Prof I Wayan Windia melihat pesatnya perkembangan sektor pariwisata di Bali telah mengorbankan sektor pertanian.

"Padahal pertanian berkaitan erat dengan ekonomi Bali karena jika kebudayaan Bali hancur maka semua sektor ekonomi di Pulau Dewata akan hancur," kata Ketua Pusat Penelitian Subak Unud di Denpasar, Sabtu (28/6/2014).

Menurut Windia, hal itu bisa terjadi karena semua sektor ekonomi di Pulau Dewata dilandasi oleh kebudayaan masyarakat setempat, khususnya pengembangan sektor pariwisata yang kini menjadi tumpuan harapan sebagian besar masyarakat setempat.

Padahal hasil penelitian Sceto bahwa Bali hanya siap menampung 24 ribu kamar hotel bertaraf internasional, namun kenyataannya sekarang ada sekitar 4.000 hotel berkapasitas 90 ribu kamar atau hampir empat kali lipat.

Windia menjelaskan, meskipun pemerintah sejak lama mewacanakan penghentian pembangunan (moratorium) hotel, hal itu tidak pernah terealisasi.

KOMPAS.COM/NI LUH MADE PERTIWI F Seorang pemandu wisata membawa turis berkeliling Ubud, Gianyar, Bali.
Hal itu terjadi karena daerah-daerah di Bali masih membutuhkan pendapatan asli daerah. "Semua itu menyebabkan runtuhnya kebudayaan Bali, padahal merupakan landasan bagi semua sektor kehidupan di Bali," ujarnya.

Windia mengutip pendapat ahli antropologi bahwa kelemahan pembangunan di Indonesia, termasuk Bali adalah proses pembangunan terlalu bersifat melihat kepentingan jangka pendek.

Hal itu bisa terjadi, karena sekarang biaya politik yang sangat mahal, sistem politik yang ditandai dengan banyaknya politik uang dan pandangan elite yang hanya menyukai ekonomi, pertumbuhan, dan teknologi.

Mereka kurang tertarik terhadap aspek sosial, pemerataan, dan kebudayaan. Fenomena seperti ini akan terus terjadi, kalau sistem politik Indonesia tidak direformasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com