Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapung di Ujung Senja

Kompas.com - 04/07/2014, 10:03 WIB

Sanksinya, pelanggar harus menyelenggarakan upacara maccera tappareng sendirian dengan menyediakan beras ketan 40 liter, pisang nangka 100 sisir, dan telur 100 butir. Tetua masyarakat atau macoa tappareng akan memimpin acara itu. Upacara maccera tappareng biasanya digelar bersama-sama sebagai rasa syukur kepada Yang Kuasa atas limpahan ikan.

Nelayan setempat menggunakan cara tradisional untuk menangkap ikan. Misalnya, memasang pukat sejauh 3 kilometer selama 24 jam. Hasilnya beragam, dari 50 hingga 1.000 ekor sekali pasang. Ada pula tongkang atau jala besar yang digerakkan naik turun dengan dua tiang yang disilangkan. Ada juga jambal, kawat yang dibentuk menjadi kotak perangkap dengan pintu berupa pertemuan ujung lembaran kawat yang dipotong lebih panjang sehingga saling menutup, tetapi masih bisa diterobos ikan. Jambal dipasang di dasar danau di antara bambu-bambu sebagai penahan. Setelah 24 jam, ikan-ikan diharapkan telah masuk dalam perangkap. Sebagian besar tangkapan berupa ikan mujair.

”Harga ikan mujair sekarang Rp 500-Rp 1.500 per ekor,” kata Hj Hasni sambil menyalakan lentera, kaleng bersumbu yang berisi solar.

Gensetnya mati sehingga ia hanya bisa menggunakan lentera, sementara listrik yang dijanjikan sejak dua tahun lalu tidak kunjung tersambung. Tidak heran kulkasnya berubah fungsi menjadi lemari pakaian. Rumah Hasni berisi satu kamar yang dindingnya ditutupi lembaran koran agar angin tak menerobos masuk dinding bambunya.

Aktivitas di kampung terapung ini mirip dengan di daratan. Ada warung, tempat warga bisa membeli gas 3 kilogram, air dalam galon, atau kebutuhan sehari-hari lainnya. Air tawar untuk kebutuhan minum atau memasak dibawa dari daratan.

Tiba waktunya kami kembali karena senja semakin tenggelam. Nelayan masih sibuk menyelesaikan pekerjaan terakhirnya. Pekatnya malam menggantikan pemandangan danau menjadi langit yang bertaburkan bintang. (Sri Rejeki)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com