Bahkan penggunaan uang Tiongkok (pis bolong) dalam berbagai ritual keagamaan bagi umat Hindu di Pulau Dewata hingga kini masih berlaku. Akulturasi seni budaya negara itu dengan seni budaya Bali terjadi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat yang dapat memperkokoh serta memperkuat kehidupan seni budaya Bali yang diwarisi secara turun temurun.
Akultutasi seni budaya Tiongkok dengan seni budaya Bali menyangkut berbagai aspek kehidupan, namun sulit dibayangkan prosesnya karena sudah terjadi beberapa abad yang silam.
Akulturasi itu antara lain menyangkut proses berkesenian dan berbudaya masyarakat yang dapat dibuktikan antara lain dalam tari baris China, Patra China, barong landung dan penggunaan uang kepeng (pis bolong) perlengkapan berbagai ritual dan adat di Bali.
Peradaban bangsa Tiongkok sebelum masehi lebih tinggi dari masyarakat Bali, sehingga secara hipotesis, masyarakat yang peradabannya lebih rendah akan mengadaptasi ilmu pengetahuan maupun teknologi dari berperadaban lebih tinggi.
Untuk itu Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan citra pariwisata Pulau Dewata dapat lebih membaik dalam pandangan masyarakat Tiongkok menyusul rencana dibukanya kantor konsulat Negeri Tirai Bambu itu di Pulau Bali.
Akibat praktik pariwisata yang lazim disebut sebagai "jual beli kepala" itu, pada akhirnya membuat wisatawan Tiongkok yang berwisata ke Bali tidak mendapatkan pelayanan yang baik.
"Saya berharap dengan dibukanya Konjen Tiongkok di Bali, kasus 'jual beli kepala' bisa kita selesaikan," harap Gubernur Mangku Pastika ketika menerima audiensi Konsul Jenderal Tiongkok untuk Denpasar Hu Yin Quan.
Konsul Jenderal Tiongkok untuk Denpasar Hu Yin Quan, menyampaikan bahwa Kantor Konsulat Jenderal Tiongkok di Bali adalah kantor konsulat ketiga yang ada di Indonesia setelah Surabaya dan Medan.
Dibukanya kantor konsulat di Bali ini menjadi sangat penting karena besarnya mobilitas warga Tiongkok dan Bali. Kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali sangat besar yaitu mencapai sebanyak 990.000 orang pada 2013.
Bahkan sampai Mei 2014, jumlah kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Bali sudah mencapai 440.000 wisatawan dan pada 2015 diperkirakan bisa mencapai dua juta wisatawan.
Pengeluaran Terbesar
Pengamat dan praktisi pariwisata Bali, Gede Tjok Agung mengatakan, sesuai laporan Badan Pariwisata Dunia UNWTO (United Nation World Tourism Organization) tahun 2013 menunjukkan, pengeluaran wisatawan asal Tiongkok adalah yang paling besar dibandingkan negara-negara lainnya.
Pada tahun 2012 misalnya, pengeluaran wisatawan asal Tiongkok mencapai 102 miliar dollar AS atau meningkat hingga 37 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya dan angka itu melebihi pengeluaran negara lainnya.
Jerman kala itu dengan pengeluaran sebesar 84 miliar dollar AS per tahun dan Amerika Serikat dengan pengeluaran sebesar 83 miliar dollar AS. Tingginya pengeluaran wisatawan Tiongkok didukung dengan banyaknya jumlah penduduk negeri itu yakni 1,35 miliar jiwa.
Selama 2013 Bali menerima kunjungan sebanyak 3,27 juta wisatawan mancanegara, melampaui sasaran yang ditetapkan hanya sebanyak 2,8 juta orang. Kondisi itu meningkat 11,16 persen dibanding tahun sebelumnya yang hanya tercatat 2,94 juta orang.
Tiongkok menempati urutan kedua terbanyak pemasok wisman ke Bali setelah Australia dengan peningkatan yang cukup signifikan. Hal itu berkat Bali belakangan ini menjadi daerah favorit bagi wisatawan asal Tiongkok, karena masyarakat negeri itu terutama generasi mudanya semakin ramai ke sini.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali, kedatangan pelancong asal Tiongkok memberikan andil 15.82 persen dari seluruh turis asing ke daerah itu sebanyak 1.397.668 orang selama Januari-Mei 2014 atau menempati urutan kedua setelah Australia.
Turis Tiongkok yang datang ke Pulau Dewata melaju terus bahkan bisa melampaui Australia yang saat ini masih berada di urutan teratas, dengan melangkahi Jepang yang selama ini berada di urutan atas kemudian melorot menjadi peringkat ke lima.
Tjok Agung menjelaskan selain turis Tiongkok, masyarakat internasional secara keseluruhan juga bertambah yang melakukan perjalanan wisata ke Bali. Tentu ada beberapa faktor mengapa kedatangan turis asing yang langsung ke Bali bertambah terus.
Faktor utama adalah pembangunan infrastruktur di berbagai lokasi mulai berfungsi seperti jalan Tol Bali Mandara, sehingga kemacetan lalu lintas dan polusi berkurang.
Selain itu berhasilnya pelaksanaan pertemuan pemimpin dunia dalam APEC 2013, dan hal itu memberi dampak positif pada pertumbuhan kunjungan wisman ke Bali.
Pembangunan infrastruktur di berbagai lokasi akan memberikan kenyamanan kepada masyarakat internasional yang mengaku hampir 95 persen yang melakukan perjalanan wisata ke Bali datang hanya untuk berlibur selama 4-7 hari.
Pasar potensial
Menyimak data tersebut maka turis asal Tiongkok yang datang berlibur ke Pulau Dewata relatif masih sedikit jika dibandingkan potensi yang ada. Masih terbuka peluang besar untuk bisa mendatangkan lebih banyak lagi turis dari negeri Tirai Bambu itu ke Bali.
Sekretaris Ditjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif I Gusti Ngurah Putra pada acara "Inauguration Flight Hainan Airlines" di Nusa Dua, Bali menjelaskan, Tiongkok merupakan pasar utama pariwisata Indonesia yang setiap tahun memberikan kontribusi cukup besar terhadap kunjungan wisatawan mancanegara.
Pihaknya optimistis kunjungan wisatawan Tiongkok akan meningkat seiring semakin mudahnya aksesibilitas dengan bertambahnya penerbangan langsung dari negeri itu ke destinasi pariwisata di Indonesia, seperti dilakukan Hainan Airlines dengan membuka rute baru Beijing-Denpasar sejak 15 Januari 2014.
Penerbangan Hainan Airlines dari Beijing ke Bali menggunakan pesawat Boeing 767-300 ER berkapasitas 223 penumpang dalam tiga kali seminggu ini akan mendorong meningkatnya kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia yang tahun ini menargetkan sebanyak 970.000 orang.
"Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu secara khusus minta kepada jajaran pemasaran pariwisata agar fokus pada pasar Tiongkok. Untuk ini kita menggencarkan promosi serta mempermudah akses penerbangan langsung," ujar I Gusti Ngurah Putra.
Menparekraf Mari Elka Pangestu pada November 2013 telah mengadakan kunjungan ke Tiongkok dalam rangka mempromosikan "Wonderful Indonesia" serta melakukan pembicaraan bilateral dengan Pemerintah Provinsi Fujian untuk meningkatan hubungan melalui program "sister province" (Jawa Tengah-Fujian) dan "sister cities" (Surabaya-Fuzhou dan Chengzhou-Palembang).
Peningkatan hubungan tersebut diwujudkan antara lain dengan membuka penerbangan langsung seperti dilakukan Xiamen Air menghubungkan Fuzhou (ibu kota Fujian) dan Jakarta maupun Hainan Airlines dari Beijing ke Bali.
Wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia sebagian besar memilih Bali sebagai tempat favorit berlibur mereka. Sebagaimana hasil jajak pendapat Beijing "People's Broadcasting 2011", Bali merupakan salah satu dari sepuluh tujuan wisata dunia terfavorit masyarakat Tiongkok, selain Australia, Cape Town, Edinburgh, Hawaii, Madrid, Mesir, Niagara Falls, Paris, dan Swiss.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.