Dengan pakaian olahraga lari, sebagian peserta masih berbalut sweater atau ponco penahan dingin. Mereka bersiap mengikuti lomba half marathon dan maraton penuh di tempat wisata yang terkenal dengan keindahan pantainya itu. Beberapa di antaranya mengobrol, melakukan peregangan atau sekadar menghangatkan badan.
Para peserta lari maraton di Gold Coast Airport Marathon (GCAM) 2014 itu adalah para pelari hobi yang berdatangan dari seluruh dunia, berbaur dengan para pelari elite dunia. Sehari sebelumnya, Sabtu (5/7/2014), juga diselenggarakan lomba lari untuk kelas 10 kilometer, 5,7 kilometer, serta kelas anak-anak (2 kilometer dan 4 kilometer, yunior dash).
Berbeda dengan para pelari elite yang ingin memenangi perlombaan dengan hadiah ribuan dollar Australia, para pelari hobi umumnya ingin mencatatkan waktu terbaik mereka, yang di antara pelari dikenal sebagai PB (personal best). Dalam dua hari lomba lari, termasuk half marathon (21 kilometer) dan maraton penuh (42,195 kilometer), mereka yang hadir di GCAM 2014 kali ini tercatat 27,147 orang.
Berlari di Gold Coast dipercaya akan meningkatkan kemampuan para pelari pada posisi terbaik. Apalagi cuaca yang bersahabat di kawasan itu membuat lari menjadi nyaman dan menyenangkan.
Demikianlah para pencinta lari tidak ingin melewatkan untuk mencoba menikmati lintasan GCAM ini. Mereka berdatangan dari banyak negara, terutama Jepang, Korea, Tiongkok, Malaysia, dan Singapura. Para peserta dari berbagai usia itu banyak di antaranya datang bersama keluarga sekaligus berekreasi. Para pelari dari Jepang, Korea, atau Singapura berduyun-duyun menggunakan jasa biro perjalanan. Di antara mereka, tercatat para pelari dari Indonesia sebanyak 20 orang, lebih banyak dari tahun sebelumnya, yaitu 11 orang.
Peserta dari Singapura termasuk banyak, tercatat hampir 260-an peserta yang turun di sejumlah kelas. Dari Malaysia sekitar 120 orang. Jumlah itu belum termasuk mereka yang datang perseorangan, tidak melalui biro perjalanan.
Pelari dari Singapura yang menggunakan jasa biro perjalanan masing-masing harus membayar sekitar 1.000 dollar Singapura. Untuk mencapai Gold Coast kini ada kemudahan budget airline dengan rute Jakarta-Singapura (Valuair) dan Singapura-Gold Coast dengan Scoot Airline.
”Saya ikut GCAM sekalian berlibur sepekan di Gold Coast beserta keluarga. Dua anak saya, 10 tahun dan 12 tahun, ikut jarak 5,7 km yunior dash. Istri saya juga ikut 10 km dan 5,7 km,” kata Holip Soekawan, seorang peserta dari Jakarta. Kapten regu lari tim Chubby Jakarta itu mencatatkan waktu terbaiknya di GCAM 4 jam 50 menit. Waktu terbaik dari tiga maraton yang pernah diikuti Holip. Saat mengikuti Jakarta Marathon 2013 dia hanya mencatat PB 5 jam 50 menit.
Genio Atyanto, peserta dari Jakarta juga bersama istrinya ke Gold Coast. ”Maraton di Gold Coast terkenal di Asia, cuacanya nyaman dan lintasannya juga rata,” kata advokat yang sejak tahun 2011 menekuni lari itu.
Festival lari
Suasana festival rakyat benar-benar terasa di GCAM. Selain lomba lari maraton pada Sabtu dan Minggu, sejak Jumat penyelenggara juga mengadakan pameran perlengkapan olahraga Asics Sport and Leisure Expo. Di arena ini, para penggila lari bisa mendapatkan perlengkapan ataupun berbagai gears lari.
Selama akhir pekan itu, kota dan masyarakat Gold Coast benar-benar terlibat dalam event GCAM. Mereka memberi semangat kepada pelari di sepanjang lintasan. Teriakan dan poster-poster penyemangat berjejer sepanjang lintasan. Keterlibatan ribuan sukarelawan menjadi pemandangan unik karena mereka terdiri dari warga beragam usia, di semua sektor.
”Mereka sudah berpengalaman menjadi volunter. Sebanyak 1.100 volunter dari segala usia itu berasal dari komunitas-komunitas pelari di Gold Coast,” kata Cameron.
Tidak heran jika kemudian, penyelenggaraan acara kebanggaan warga Gold Coast itu sangat rapi, mulai dari pendaftaran peserta, pelaksanaan lari, hingga alur pengambilan medali selepas finis. Semua mengalir dan nyaman.
Pelari dari Indonesia yang kini bekerja di Brisbane, Irwan Sati, memuji persiapan penyelenggara serta dukungan dari pemerintah setempat. ”Untuk peserta disiapkan transportasi bus gratis. Saya kagum atas persiapan mereka,” ujarnya.
Gold Coast bolehlah disebut sebagai kota, bahkan mungkin ”surga”, pelari. Infrastruktur kota sudah nyaman untuk digunakan berlari. Apalagi Pantai Surfer Paradise yang indah itu, kapan saja kita bisa berlari di kawasan itu dengan nyaman.
Selebihnya, bagi mereka yang ingin memulihkan stamina setelah tenaga habis dikuras lari di GCAM 2014 bisa memilih sejumlah kawasan wisata Gold Coast. Bisa sekadar minum kopi dan melihat kota Gold Coast dari ketinggian SkyPoint Observation Deck, apartemen tertinggi di kota itu, bermain jet boating ekstrem atau melihat keajaiban paus raksasa jenis sperm whale (Physeter macrocephalus) yang panjang badannya bisa mencapai 16 meter lebih dengan berat 57 ton di perairan Kaikoura. (Agus Hermawan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.