"Pintu yang baru terbuka bagi saya, saya pergi ke sana untuk membantu, tetapi secara bersamaan juga merasa diselamatkan."
Sementara itu, Ding telah melakukan pencarian sendiri tentang arti hidup dengan mengadakan seminar bersama para ahli terkait subyek tersebut. "Saya mengundang ahli dari agama berbeda dan bidang lain untuk datang dan berbicara tentang kehidupan," katanya.
"Saya melakukannya selama dua tahun sebelum menyadari bahwa, daripada duduk di sini dan hanya menjadi pendengar pasif, saya bisa berbuat sesuatu," tambahnya. Itulah ketika keduanya akhirnya bertemu untuk membuat "Pengalaman Kematian 4D".
Keingintahuan yang tidak wajar
Pasangan ini awalnya tidak yakin apakah masyarakat berminat terhadap konsep yang tidak wajar seperti ini, meskipun atraksi serupa sudah dibuka di Korea Selatan dan Taiwan. Kerja sukarela di rumah sakit menunjukkan kepada mereka bahwa beberapa orang ingin menghadapi ide kematian.
"Bagian paling sedih dari pekerjaan itu bukanlah melihat pasien berpulang, melainkan bagaimana keluarga menolak untuk menghadapi kematian, hari-hari terakhir bersama orang tercinta, yang berisi kebohongan yang baik, tetapi terasa dangkal," kata Ding.
"Kita kurang memahami kematian, dan ketakutan bisa sangat berlebihan," tambahnya.
Untuk menjalankan ide itu, Huang dan Ding pertama-tama mengadakan kampanye penggalangan dana. "Kami menerima lebih dari 410.000 yuan (setara Rp 797 juta) dalam tiga bulan, melewati target kami," kata Huang.
"Ternyata banyak orang di Tiongkok yang penasaran dengan kematian," lanjutnya.
Ding mengatakan, mereka berharap bahwa pengalaman dapat mempromosikan "pelajaran kehidupan" serta mendorong orang untuk bertanya tentang apa yang mereka lakukan dalam hidup mereka dan membimbing mereka untuk menghadapi kematian secara personal.
"Tidak ada model jawaban dalam pelajaran hidup dan mati, tidak seperti pelajaran yang mengajarkan Anda untuk menjadi kaya dan sukses. Akan lebih penting jika seseorang mengalami hal ini secara personal," kata Huang.
"Saya mengalami kecelakaan mobil, dan yang saya pikirkan setelah itu hanya 'kenapa saya tidak membeli asuransi?' Itu bukan apa yang saya bayangkan untuk momen terakhir dalam hidup saya. Ide romantis tentang mengalami kilas balik dari seluruh kehidupan dalam momen terakhir sebelum meninggal, hal itu justru tidak terjadi," ceritanya.
Permainan "Samadhi: Pengalaman Kematian 4D" dijadwalkan buka pada September. Sesi permainan ini dilakukan dalam bahasa Mandarin. Tiketnya dihargai 240 yuan (Rp 77.000) dan berlokasi di Jalan 105 West PuYu, Daerah Huangpu, Shanghai, Tiongkok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.