"Sampai sekarang belum ada pengaruhnya, dari tahun ke tahun tingkat kunjungan pariwisata ke Padang justru terus mengalami peningkatan," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Dian Fikri di Padang, Kamis (18/9/2014).
Ia mengatakan, terjadinya kabut asap di Kota Padang memberikan dampak terhadap berkurangnya keindahan destinasi wisata. Salah satu contohnya para wisatawan tidak dapat menikmati keindahan langit di saat matahari terbenam (sunset).
Menurut Dian, pada 2013 tingkat kunjungan wisatawan ke Padang mencapai 3 juta orang. Dari jumlah tersebut sekitar 50 ribu di antaranya merupakan wisatawan mancanegara. "Tahun ini ditargetkan terjadi penambahan 10-20 persen. Kita optimistis kabut asap bukan menjadi penghambat para wisatawan untuk berwisata ke Padang," katanya.
Sementara, Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang, Edison Kurniawan menyebutkan, seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat terkena dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung dan Bangka Belitung, Riau.
"Dari data satelit pemantau, di Sumatera Selatan ada 218 titik panas ditambah lagi kebakaran hutan lainnya yang ada di Bengkulu, Jambi sebagian Riau serta Bandar Lampung," katanya.
Ia menjelaskan, saat ini arah angin bertiup dari Selatan ke Utara dan menuju Timur Laut. "Inilah yang membuat seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat diselimuti asap," kata Edison.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.