Setelah Bali, Bandung Jadi Sorotan Wisatawan Asia

“Kalau dulu, bicara Indonesia, wisatawan pasti bertanya soal Bali. Tapi sekarang, ada tiga kota lain yang selalu ditanyakan, yakni Bandung, Medan, dan Jakarta,” ujar Executive Director Sofyan Hospitality, Ruhadi Widiargo di Bandung, Selasa (30/9/2014) malam.

Ruhadi mengatakan, saat mengikuti pameran di sejumlah negara Asia, dirinya pernah menghitung pertanyaan yang disampaikan para wisatawan mancanegara. Dia cukup terkesima ketika Bandung, menjadi kota kedua yang banyak ditanyakan turis asing.

Begitu ditanyakan alasan mereka ingin ke Bandung, jawabannya beragam. Ada yang menjawab alamnya, budayanya, kuliner, keramahan atau hanya sekadar ingin belanja. Seperti turis Malaysia. Mereka datang ke Bandung untuk berbelanja.

“Biasanya mereka menghabiskan waktu dua hari di Bandung. Tiba ke Bandung pagi, langsung belanja seharian. Besoknya belanja yang kurang atau sekadar menikmati kuliner Bandung. Makanya Pasar Baru penuh oleh wisatawan Malaysia,” ucap Ruhadi.

Apalagi setelah beberapa maskapai membuka penerbangan langsung ke Bandung. Untuk keperluan belanja, orang Malaysia mengesampingkan Jakarta. Mereka pasti memilih Bandung, karena tempatnya lebih sejuk dan tidak semacet Jakarta.

Seperti diberitakan Kompas sebelumnya, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mengalami peningkatan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada November 2013 jumlah kunjungan wisman mencapai 807.400 atau naik sekitar 12,16 persen dibanding Oktober sebanyak 719.900 orang. Angka ini adalah rekor baru jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pintu masuk wisatawan asing juga mulai menyebar, tidak terpusat di Bandara Ngurah Rai, Bali, dan Bandara Soekarno-Hatta, Banten. Bandara Husein Sastranegara, Bandung, menjadi bandara baru bagi wisatawan asing yang masuk ke Indonesia.