Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdansa dengan Ribuan Ubur-ubur Kakaban

Kompas.com - 08/10/2014, 14:54 WIB
KAKABAN hanyalah satu dari 31 pulau di Kepulauan Derawan, yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Dengan luas sekitar 774,2 hektare (ha), Kakaban termasuk satu dari empat pulau yang cukup luas di Kepulauan Derawan. Ketiga pulau lainnya adalah Derawan, Maratua, dan Sangalaki.  

Kendati termasuk pulau yang cukup luas, Kakaban tidak berpenduduk. Padahal, pulau ini menyimpan harta karun yang luar biasa. Bukan berupa emas, intan atau batu permata, tapi biota langka yang hanya ada di dua tempat di dunia ini. Biota langka tersebut adalah ubur-ubur tanpa sengat!

Selain di Kakaban, ubur-ubur tanpa sengat hanya bisa dijumpai di Pulau Palau, bagian Kepulauan Mikronesia, yang terhampar di Samudra Pasifik. Di Pulau Palau sendiri sebenarnya ada beberapa danau yang dihuni oleh ubur-ubur tanpa sengat. Di Indonesia, ubur-ubur tanpa sengat hanya bisa kita temui di Danau Kakaban, yang berada di tengah Pulau Kakaban.

Lebih banyak spesies

Dibandingkan dengan Danau Ubur-Ubur di Palau, Danau Kakaban memiliki setidaknya dua keistimewaan. Pertama, dari segi ukuran, Danau Kakaban lebih luas ketimbang Danau Ubur-Ubur di Palau. Luasnya mencapai 390 ha dengan kedalaman maksimal 11 meter.

Kedua, Danau Kakaban memiliki lebih banyak jenis ubur-ubur. Palau hanya mempunyai satu jenis ubur-ubur tanpa sengat, yakni Mastigias sp yang populer dengan sebutan golden jellyfish alias ubur-ubur emas.

Sementara itu, berdasarkan keterangan yang tertera di papan keterangan di dekat pintu masuk ke pulau ini, setidaknya ada empat jenis ubur-ubur tanpa sengat yang bersarang di Danau Kakaban.

KOMPAS/EDDY HASBY Pulau Derawan di Kalimantan Timur.
Keempat spesies itu adalah ubur-ubur bulan Aurelia aurita, ubur ubur totol Mastigias cf papua, ubur-ubur kotak Tripedalia cystophora, dan ubur-ubur terbalik Cassiopea ornata. Ubur-ubur totol dan ubur-ubur terbalik paling banyak ditemui.

Lantaran keistimewaan ini, Danau Kakaban tak cuma menjadi destinasi wisata para turis. Para peneliti pun kerap menyambangi daerah yang termasuk kawasan Kampung Ekowisata Payung-Payung ini.

Sejatinya, menurut para ahli, sengat pada ubur-ubur tidak sepenuhnya hilang. Namun, sengat ini kemudian melemah setelah berevolusi selama jutaan tahun. Konon alasannya karena tidak ada predator yang mengancam ubur-ubur yang berada di danau asin tersebut. Alhasil, “senjata” ubur-ubur ini tidak segahar saudara mereka yang berada di lautan lepas.

Jadi, lupakan citra ubur-ubur yang menyebalkan, penyebab Anda gatal-gatal atau bengkak kesakitan selama beberapa hari! Di Kakaban, ubur-ubur sangat bersabahat dengan manusia. Asyiknya lagi, di Danau Kakaban, jutaan ubur-ubur tanpa sengat siap menyambut kedatangan kita!

Banyak jalan ke Kakaban

Penasaran ingin segera berjumpa ubur-ubur Kakaban? Untuk menuju ke sana, akses yang tersedia relatif gampang ditempuh, kok. Dari Jakarta, Anda tinggal mencari penerbangan ke Tarakan, Kalimantan Utara. Ada dua jalur alternatif penerbangan: langsung ke Tarakan atau transit terlebih dahulu di Balikpapan. Dari Tarakan, Anda mesti melanjutkan perjalanan dengan kapal cepat menuju Pulau Derawan.

Di luar itu, ada satu alternatif lagi, yakni jalur penerbangan langsung ke Berau, Kalimantan Timur. Dari sini, Anda bisa menyewa kapal cepat menuju ke Pulau Derawan dengan jarak tempuh yang lebih singkat. Bila dari Tarakan, waktu tempuh bisa mencapai 3 jam–4 jam, tergantung kondisi laut. “Dari Berau ke Derawan, waktu tempuh enggak sampai 30 menit,” tutur Sanusi, seorang pemilik kapal cepat di Derawan.

Lantaran Pulau Kakaban tidak berpenghuni, ada baiknya sesampai di Derawan, Anda mencari dulu penginapan. “Di Kakaban juga tidak boleh camping,” ujar Idris, salah satu petugas di Kampung Ekowisata Payung-Payung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com