Tibet: Tiga Cangkir Harus Habis
Minuman khas Tibet yang terdiri dari butter dan teh disebut Po Cha. Penyajiannya sangat unik. Daun teh dituang dalam wadah silinder, ditambahkan garam dan butter dari susu sapi khas Tibet. Campuran itu dimasak hingga berjam-jam dan mengental. Teh akan berwarna cokelat kemerahan dan di atasnya terdapat buih mentega tebal.
Saat bertamu, tuan rumah akan menghidangkan Po Cha. Dan tamu harus menghabiskan tiga cangkir Po Cha. Jika tidak, tuan rumah akan merasa terhina dan tamu dianggap sombong.
Tiongkok: Menghirup Aroma Teh
Di Tiongkok, penyajian minuman teh tidak disertai kue-kue. Masyarakat Tiongkok sangat mengutamakan rasa dan aroma teh. Prosesnya pun unik. Dua wadah digunakan dalam tradisi minum teh, yaitu gelas dan mangkuk. Gelas untuk menghirup aroma teh, mangkuk untuk meminum air teh.
Daun teh dimasukkan hingga menutupi lingkaran dasar poci yang terbuat dari tanah liat merah berpori rapat. Poci diletakkan di atas mangkuk besar, lalu dituangi air mendidih hingga luber dan tertampung ke mangkuk besar. Kemudian poci ditutup selama beberapa menit.
Setelah terendam sempurna dan aroma menguar, air teh dituang ke gelas lalu dipindahkan ke mangkuk. Seusai memindahkan air teh, tamu menghirup aroma teh dari gelas sebagai tanda penghormatan pada tuan rumah. Setelah itu tamu baru bisa meminum teh.
(Ratih Sukma Pertiwi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.