Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Terjun Telun Berasap, Keindahan Terselip di Taman Nasional Kerinci

Kompas.com - 02/01/2015, 18:06 WIB
SELESAI menjejakkan kaki di Gunung Kerinci atau selepas menikmati cita rasa Teh Kayu Aro ditemani panorama perkebunan maka berikutnya Anda dapat menjemput keindahan lain di Kabupaten Kerinci, yaitu Air Terjun Telun Berasap. Air terjun ini berlokasi di Desa Telun Berasap,  Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Keberadaan air terjun nan cantik ini akan begitu memberi kesan mendalam karena berada di antara rerimbun hijau Taman Nasional Kerinci Seblat.

Air Terjun Telun Berasap ditutupi lebatnya pepohonan dengan suara gemuruh air menghantam bebatuan terjal akan terdengar dari kejauhan sebelum Anda berada di hadapannya. Air terjun ini mengalir melalui tebing-tebing terjal dengan ketinggian sekira 50 meter. Kubikan air mengalir melalui formasi bebatuan dimana sumbernya dari aliran air sungai yang berhulu di Danau Gunung Tujuh.

Menurut penduduk setempat, nama Telun Berasap berasal dari proses jatuhnya aliran air dengan debit tinggi tersebut (50 meter) sehingga menciptakan kabut air di sekelilingnya. Proses itulah yang menjadi keistimewaan Air Terjun Telun Berasap. Ketika sinar Matahari menyinari butiran uap air yang melayang di udara seolah berbentuk kabut dan menciptakan kemilau cahaya warnai-warni bagaikan pelangi.

Di balik Air Terjun Telun Berasap, terdapat sebuah  goa namun terbilang sulit dimasuki. Itu karena deras dan banyaknya debit air yang jatuh dari atas dan terjalnya batu karang di sekitar air terjun membuat belum ada yang bisa masuk ke dalam goa dan meneliti keadaan di dalamnya.

Di sekitar air terjun ini terdapat pondok yang memungkinkan Anda menikmati pemandangan air terjun tersebut dari ketinggian. Jika cukup berani, Anda bisa naik ke atas air terjun untuk mendapatkan pemandangan berbeda. Perlu diketahui, Air Terjun Telun Berasap bukanlah air terjun yang memungkinkan Anda untuk melakukan loncatan dari atas ke bawa air terjun, karena dasar air terjun tersebut tidak dalam dan berbatu di tepi alirannya.

Akses

Perjalanan dari Kota Jambi menuju Kota Sungai Penuh memakan waktu sekira 10 jam dengan jarak kurang lebih 500 km. Perjalanan dapat dilakukan dengan menggunakan angkutan umum (mini bus), mobil sewaan atau mobil pribadi.

Alternatif lain, Anda bisa berangkat dari Kota Padang dengan pejalanan menuju Tapan kemudian dilanjutkan menuju Sungai Penuh. Total jarak dari Kota Padang ke Sungai Penuh sekira 287 km dengan lama perjalanan sekira 7 jam. Moda transportasi yang bisa Anda gunakan adalah angkutan umum (mini bus), mobil sewaan atau mobil pribadi.

Jarak Sungai Penuh ke Desa Telun Berasap sekira 60 kilometer. Perjalanan menuju Desa Telun Berasap dapat menggunakan kendaraan roda empat. Setibanya di lokasi, pintu masuk kawasan wisata Air Terjun Telun Berasap dapat ditempuh dengan perjalanan berjalan kaki sejauh 300 meter.

Berikutnya untuk menuju lokasi air terjun Anda perlu menaiki anak tangga sejauh 300 meter. Kondisi anak tangga ditata rapi namun jika hujan datang, kondisi anak licin, jadi perlu berhati-hati. Sepanjang perjalanan Anda melihat pepohonan besar yang menurut masyarakat setempat sudah berusia ratusan tahun. Anda juga bisa menikmati hamparan pemandangan Taman Nasional Kerinci Semblat dari kejauhan. Perjalanan 60 menit dari Sungai Penuh ditambah langkah-langkah menantang sepanjang 300 meter melalui anak tangga serasa sepadan dengan pemandangan air terjun yang memesona di depan mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com