Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budaya Berbasis Religi Jadi Identitas Cirebon

Kompas.com - 05/01/2015, 08:51 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

CIRBEBON, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi warisan budaya berbasis religi yang terus lestari di Cirebon, Jawa Barat. Hal tersebut diutarakannya usai Tradisi Grebeg Mulud yang diadakan oleh Kesultanan Kasepuhan Cirebon, Sabtu (3/1/2015) malam.

"Bangga melihat tradisi Cirebon, kelestariannya terus dipelihara secara turun temurun seperti ini," ungkapnya.

Di Keraton seperti ini, gelaran budaya berbasis religi memang kerap diadakan. Selain acara Grebeg Muludan yang diadakan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad, juga ada beberapa gelaran budaya berbasis religi lainnya. Antara lain, Safar Apeman saat bulan Safar datang dan Syura'an saat bulan Sura. Saat acara-acara seperti ini digelar, Keraton Kasapuhan ramai pengunjung. Menariknya, bukan hanya orang dewasa saja yang datang tapi juga remaja hingga anak kecil pun antusias datang.

"Ini yang menarik. Budaya sebenarnya masih jadi alasan 60 persen orang datang saat berkunjung ke suatu tempat. Budaya berbasis religi ini termasuk di dalamnya. Kalau orang ramai datang ke sini hari ini, itu karena budaya juga," tambahnya.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Halaman Keraton Kasepuhan Cirebon, Rabu (6/7/2011). Keraton didirikan tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II yang merupakan cicit Sunan Gunung Jati. Di dalam keraton juga terdapat museum berisi benda pusaka, lukisan koleksi kerajaan serta kereta singa barong.

Harapan Arief, ke depannya acara budaya seperti ini bisa terus lestari dan kuat menjadi identitas dan jati diri bangsa, khususnya untuk kearifan lokal Cirebon.

"Kebudayaan ini jadi semacam identitas. Di sisi lain bila dilihat dari nilai ekonomi, acara seperti ini harusnya dapat mensejahterakan rakyat dimana saat banyak pengunjung datang ke sini, masyarakat sekitar dapat menjajakan kuliner atau pun barang-barang berbasis ekonomi kreatif seperti batik dan kerajinan tangan lain," imbuhnya.

Malam itu, Arief juga sempat memberi contoh negara-negara yang berhasil merawat tradisi berbasis religi. "Coba lihat Mekah dan Roma, dua negara ini berhasil mendatangkan banyak wisatawan karena tradisi yang dirawat, dampaknya tentu kesejahteraan masyarakat. Itu tandanya kebudayaan berbasis religi memiliki masa depan yang baik, kita punya potensi itu," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, Mulai Rp 190 RIbu

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, Mulai Rp 190 RIbu

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com