Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Menjadi Tangguh Bencana di Museum

Kompas.com - 26/01/2015, 13:47 WIB

Melalui pemberian subsidi ke sekolah, museum dikunjungi rutin, sekaligus kemandirian dana operasional. Hal ini sekaligus memastikan bahwa setiap siswa pernah berkunjung ke museum untuk melihat dampak bencana dan belajar bersiaga.

Mengingat tragedi

Berbeda dengan di Jepang, museum di Indonesia kebanyakan masih disubsidi langsung negara. Selain itu, dari segi muatan isi, menurut Abdul Muhari, museum di Indonesia lebih banyak berfungsi menyimpan koleksi dan minim wahana edukasi, khususnya yang mendorong kesiapsiagaan.

Museum Tsunami di Aceh, misalnya, yang dibangun pasca tsunami 2004, kebanyakan masih berisi koleksi foto dan diorama statis. Pengunjung hanya disajikan kengerian tsunami, juga diperlihatkan deretan nama korban. Namun, belum ada simulasi, peraga, ataupun informasi memadai mitigasi bencana.

Sinung Baskoro, Kepala Museum Geologi-Bandung, mengakui, aspek pendidikan kesiapsiagaan dalam museum tsunami di Aceh masih kurang. Kebanyakan masih berfungsi untuk mengingat tragedi, belum pendidikan. ”Masih harus dikembangkan lagi,” kata Sinung yang juga membawahkan pengelolaan Museum Tsunami Aceh itu.

Dia menambahkan, sekalipun rentan bencana sebagaimana Jepang, hingga saat ini Indonesia belum memiliki museum yang dibuat khusus untuk mitigasi bencana. ”Kami memang punya Museum Merapi di Yogyakarta dan Museum Batur di Bali, tetapi belum spesifik tentang pendidikan mitigasi bencana,” katanya.

Sebenarnya, peluang untuk menjadikan museum sebagai wahana belajar sangatlah besar. Saat ini, Museum Geologi-Bandung saja didatangi sekitar 500.000 pengunjung setiap tahun. Sebanyak 85 persen pengunjung adalah pelajar.

Jadi, dengan koleksi dan simulasi yang lebih mendidik, museum seharusnya bisa menjadi sekolah sekunder bagi anak-anak agar lebih membudayakan kesiapsiagaan menghadapi bencana, sebagaimana dicontohkan Jepang... (Ahmad Arif)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com